DISCLAIMER: Buat yang belum nonton film Dracula Untold (rilis 2014), postingan ini akan berbau-bau spoiler. Jadi kalo udah baca ini terus merasa kok gua ngebocorin ceritanya, jangan marah-marah lalu bawa-bawa bambu ke depan rumah gua ya. I’ve warned you.
—
Hari Rabu kemarin, gua dan pacar memutuskan untuk nonton film Dracula Untold. Pemainnya ga ada yang gua kenal, sinopsisnya pun belom pernah gua baca. Dengan bermodal review singkat dari beberapa orang yang bilang kalo film ini bagus, gua dan pacar nekad untuk nonton.
Ternyata filmnya… bagus juga.
Dracula Untold bukanlah film horor, tapi film action drama yang berlatar perang kolosal antara bangsa Turki dan Transylvania. Inti cerita Dracula Untold sendiri tentang asal-usul kenapa Vlad alias Dracula, yang awalnya manusia, bisa berubah jadi vampire. Menariknya, film ini menceritakan sisi lain dari Vlad si Dracula yang ga pernah disorot sebelumnya.
Dracula di film ini ga digambarkan pake mantel merah-item dan berambut klimis kayak figur Dracula yang ada di film selama ini. Tapi Vlad dicitrakan macho dan laki banget. Kagak gliteran kayak Cullen bersaudara.
Selain karakter, di sepanjang film kita akan disuguhkan dengan scene-scene yang ga cuma membuat kita menarik napas, tapi juga memanjakan mata. Di beberapa adegan, si Vlad divisualisasikan heroik banget, entah dengan keluar dari kobaran api, atau dengan mantel yang tertiup-tiup angin.
Anyway, di luar kekerenannya, ternyata gua menemukan aspek kelucuan di beberapa adegan Dracula Untold. Entah emang adegannya yang membuka lobang begitu besar untuk diimajinasikan, atau fantasi gua aja yang terlalu liar. Eh tapi bukan berarti filmnya jelek lho. Seperti yang gua bilang di atas, filmnya bagus. Pas buat ditonton saat weekend bareng pacar atau rame-rame sama temen.
Lewat postingan ini, gua hanya ingin menceritakan kembali hal-hal lucu yang gua temukan selama nonton Dracula Untold. Semoga bisa menghibur.
Here we go.
1. Perjalanan ke gunung
Film dibuka dengan adegan Vlad menemukan helm tentara Turki di hilir aliran sungai. Vlad menerka bahwa ada tim pengintai Turki lain yang nongkrong di gunung itu. Mungkin di sana ada Seven Eleven, dan beberapa tentara Turki lagi asik duduk-duduk sambil makan chiki pake keju.
Karena penasaran, Vlad pergi ke gunung ditemani oleh 2 orang ajudannya. Diceritakan, tau-tau mereka bertiga nyampe di depan goa gunung itu tanpa usaha yang berarti. Di sanalah, dia ketemu vampire generasi pertama. Masih gres, kotaknya aja masih ada.
Beberapa adegan berikutnya, Vlad kepingin ketemu lagi sama vampire generasi pertama tadi. Vlad bertujuan mau minta kekuatan si vampire demi bisa melawan pasukan Turki. Lucunya, di adegan kali ini, dia harus susah payah manjat gunung yang berbatu-batu biar bisa sampe ke goa yang tadi.
Perasaan pertama kali ke sini gampang banget nyampenya, kok yang kedua kali ini ribet banget ya? Ini si Vlad salah nge-set Waze apa salah naik angkot sih?
2. Seribu tentara pertama
Diceritakan Mehmed, sultan Turki, minta Vlad untuk menyerahkan 1,000 anak cowok agar bisa dijadikan tentara, termasuk anak Vlad sendiri. Awalnya Vlad terlihat tenang dan akan mengikuti kemauan Mehmed. Gua sempet mikir, diminta anaknya kok malah tenang? Jangan-jangan si Vlad salah paham?
“Sultan Mehmed meminta 1,000 anak.”
“Anak ayam?”
“Anak laki-laki, TAPIR!”
“Ooo, anak tapir…”
“…”
Ternyata Vlad sepenuhnya sadar. Meski di awal sepertinya ia mau bekerja sama, tapi belakangan baru diketahui kalo Vlad ga mau ngasih 1,000 anak cowok ke Mehmed. Hal ini tentunya bikin Mehmed naik pitam. Untuk menunjukkan kemarahannya, dikirimlah 1,000 pasukan untuk menyerang kerajaan Vlad.
Di titik ini, Vlad udah menerima kekuatan vampire yang ratusan kali lebih kuat dari manusia biasa. Karena udah berasa jago, Vlad nekad menghadapi 1,000 tentara sendirian. Iya, sendirian, Bro.
Kebayang ga sih, seribu lawan satu? Waktu kuliah, gua kerja kelompok bersepuluh ngerjain 1 topik aja udah bingung gimana bagi tugasnya. Saking anggotanya kebanyakan, di kelompok tugas kuliah gua dulu, ada yang kerjaannya cuma bikin daftar isi sama ngejilid proposal!
Lah ini seribu lawan satu? Gimana coba bagi tugasnya?
Pasti ada 1-2 orang dari seribu itu yang ga tau mesti ngapain. Mungkin mereka anak management trainee yang baru masuk 2 hari di pasukan Turki terus langsung disuruh nyerbu Transylvania. Ketika 998 orang lainnya sibuk ngepung Vlad, bisa aja yang 2 ini malah asik ngobrol di tengah pertempuran.
“Bro, kita ngapain nih enaknya? Magabut gini.”
“Cari kerja baru aja apa nih? Mumpung probation belom lewat. Coba lu buka LinkedIn.”
“Lah kita kan ada ikatan dinas 2 tahun, Bro. Kagak boleh resign. Kalo mau berhenti, mesti bayar pinalti. Lu ga baca kontraknya ya?”
“Ah, tau gitu gue abis lulus kuliah langsung kawin aja!”
“Bro, bro, itu si Vlad ngedeketin kita nih. Mati dah! Aaak!”
“VLAD! GUE BELOM KAWIN, VLAAAD! AAAK!”
Bisa aja kan?
3. Seratus ribu tentara berikutnya
Setelah gagal di penyerbuan yang pertama, Mehmed berikrar untuk menyerang Vlad kembali. Kali ini dengan 100,000 tentara. Tentaranya banyak banget deh. Gua sempet curiga jangan-jangan si Mehmed ngumpulin tentara sebanyak itu pake sistem multi level marketing. Bisa aja kan di situ sore yang cerah, dengan kasualnya Mehmed nyamperin 2-3 orang terus membuka pembicaraan dengan kalimat, “Bro, mau punya kapal pesiar?”
Kocaknya lagi, karena tersebar kabar burung kalo si Vlad ini udah jadi monster, maka Mehmed memakai strategi maut. Dia menutup mata semua tentaranya!
“You can not fear something you can not see,” begitu kata Mehmed Teguh. Salam super.
Lalu berbarislah seratus ribu tentara dengan mata ditutup kain. Seratus ribu itu banyak banget lho. Pasti ada 1-2 orang yang ngedumel kenapa mereka mesti perang sambil ditutup matanya.
“Bro, kok mata kita ditutup sih? Perasaan dulu di kontraknya kagak ada klausul tutup mata deh.”
“Iya nih. Tau gini gua ikut ODP Bank Mandiri aja deh. Ketzel.”
“Lah jadi tentara kan PNS, Bro. Lu mau lepas status PNS? Apa kata calon mertua lu nanti?”
Dan kalo seribu aja udah bingung bagi tugasnya, apalagi seratus ribu?
“Ya, kamu yang pake Wakai beli 2 gratis 1. Kamu sama 200 yang berdiri di sebelah kamu bertugas untuk serang sebelah kanan biara.”
“Siap, Pak!”
“Nah kamu yang rambutnya pirang ngecet sendiri. Kamu sama 100 orang lainnya jadi tim penyemangat ya. Bikin yel-yel atau apalah. Yang penting bisa bikin semangat. Nah, yang duduk di pojokan, kamu bagian doa, nah yang sebelahnya bagian bilang amin.”
“Pak, saya ngapain, Pak?”
“Kamu tarik napas aja lah.”
“Siap, Pa–“
“Tapi jangan dihembus! Nah, kamu yang di sebelahnya! Kamu yang hembusin!”
Yang lebih bikin gua ngikik adalah ketika si Mehmed Teguh salam super ini berkoar-koar membakar semangat pasukannya. Karena semua mata pasukannya ditutup, Mehmed berjanji akan berjalan di depan, menuntun mereka supaya ga takut. Setelah teriakan tanda setuju, maka bergeraklah 100,000 tentara dengan gagah perkasa. Lalu kamera menyorot keseluruhan pasukan, dan nampaklah si Mehmed naik kuda… di barisan paling belakang.
Si kampret ngemeng doang ternyata.
Mungkin ini alasan kenapa mata para pasukannya ditutup. Kalo pada melek, bisa-bisa si Mehmed diarak pake bambu.
4. Mirena jatuh
Di bagian akhir, diceritakan Vlad udah hampir berhasil menaklukkan kutukan vampire-nya. Syarat dan ketentuan kutukannya bilang, jika dalam 3 hari Vlad mampu menahan hasrat minum darah manusia, Vlad bisa kembali menjadi manusia.
Saat dikit lagi matahari hari keempat terbit dan kutukan itu hilang, Mirena (istri Vlad) terjatuh dari puncak biara tempat mereka bersembunyi. Jatuhnya kayak ratusan meter gitu deh. Jauh banget. Saking jauhnya, kalo di Kapten Tsubasa, jatuhnya Mirena bisa jadi 1 episode sendiri kayaknya.
Akhirnya, sekian menit berikutnya, Mirena mendarat di tanah. Dengan sisa-sisa napas terakhir, Mirena bilang, demi bisa menyelamatkan anaknya yang diculik Mehmed, Vlad harus minum darahnya biar bisa jadi vampire lagi. Atau dalam kata yang lebih singkat, Mirena bilang ke Vlad,
“Bro, lembur, Bro.”
