Kaki lelah adalah alasan mengapa gua dan Sarah akhirnya berkunjung ke Madame Tussaud Tokyo. Sebetulnya, museum patung lilin ini ga ada di itinerary Japaneymoon kami sama sekali. Harusnya hari itu kami berkunjung ke Tokyo Disney Resort dan bermain-main entah di Tokyo Disneyland atau Tokyo Disney Sea. Namun karena kaki lelah tadi, kami memutuskan untuk mengundurnya satu hari.
Setelah bangun rada siang, gua memutuskan untuk menukar jadwal yang semestinya hari Sabtu ke hari ini: Odaiba.
Odaiba adalah lahan buatan manusia (reklamasi), di teluk Tokyo, hanya berjarak sepelemparan batu dari tengah kota Tokyo. Mulanya dibangun untuk pertahanan perang pada 1850-an. Lalu berkembang menjadi area pelabuhan dan kini menjadi area komersil yang penuh akan perkantoran, pertokoan, pemukiman dan tempat wisata.
Salah satu spot yang menarik di Odaiba adalah patung Gundam berukuran nyata. Selain itu, ada Miraikan, semacam museum IPTEK Jepang yang konon katanya ada robot yang mirip banget sama manusia.
Namun sesampainya di sana, gua dan Sarah malah menemukan Madame Tussaud! Semua berkat poster-poster yang tertempel di beberapa pilar ga jauh setelah turun dari stasiun. Terletak di pusat perbelanjaan Decks Odaiba, Madame Tussauds Tokyo hanya berjarak 10 menit berjalan kaki dari stasiun Tokyo Teleport.
Harga tiketnya JPY 2,200, namun bisa lebih murah kalo beli online di situs resminya. Persis di sebelah Madame Tussauds terdapat atraksi lainnya, yakni Legoland Discobery Center. Kalo beli dua tiket itu sekaligus, bisa dapet harga combo!
Karena bukan penggemar Lego, gua dan Sarah memutuskan hanya ingin ke Madame Tussauds aja. Setelah membayar sesuai harga yang tertera, kami langsung masuk ke dalam lift, yang langsung disambut sama Bruce Willis… dan mas-mas penjaga Madame Tussauds-nya. Kami berasa kayak lagi dikawal sama pemeran John McClane ini. Owsom!
Mirip dengan Madame Tussauds Singapura, Madame Tussauds Tokyo juga dibagi menjadi beberapa area: music, leaders, sports, history and culture, film, dan celebrity. Enaknya, waktu gua ke sana sih Madame Tussauds-nya sepi banget. Jadi gua dan Sarah bebas berfoto kayak yang punya.
Well, daripada gua berpanjang lebar menceritakan ada apa aja di sana, lebih baik gua membiarkan foto-foto kami yang bercerita. Here we go.
Salah satu yang rutin ada di semua Madame Tussauds seluruh dunia: Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan abang-abang rese yang suka pinjem telpon.
Madame Tussauds selalu menyelipkan tokoh lokal di setiap area dalam museumnya. Seperti yang satu ini, mantan perdana menteri Jepang Junichiro Koizumi, dan tentu saja, bersama abang-abang rese yang suka pinjem podium.
Kearifan lokal lainnya. Seorang perempuan anggota AKB 48 yang saya tidak tau namanya. Mungkin kita sebut saja: Bunga.
Di beberapa bagian, kita bisa mencoba permainan interaktif. Ada yang nendang pinalti, berpura-pura menjadi konduktor (bukan konduktor listrik, tapi konduktor orkestra). Atau yang ini, bermain bisbol virtual. Seru!
Cape maen bisbol, kita selfi dulu sama Babang Messi.
Don’t you guys ever wonder? Or is it just me? It’s just me? Really? Okay fine.
Tebak, yang mana Sarah, yang mana rok Minnie Mouse?
Di area sports juga ada beberapa patung tokoh lokal. Ada pesumo terkenal, pebalet nasional, dan yang satu ini: pahlawan gua waktu masih main Winning Eleven 3: Kazuyoshi Miura!
Sama seperti Madame Tussauds Singapura, area terakhir adalah celebrity. Ada banyak selebritas grade A plus yang patungnya berdiri di sini. Susunan personilnya hampir sama dengan yang ada di Singapura, hanya ada tambahan artis lokal yang gua sering liat di iklan-iklan dalam kereta. Kalo gua mah mending selfi sama tuan yang satu ini.
Udah ah, cape. Pulang dulu ya. Bang Gojek!
—
PS: Total perlu waktu hampir 1 jam untuk mengeliling semua patung dan berfoto dengan gaya seenak udelnya. Karena kosong ya jadi satu patung gua bisa berpose beberapa kali. Pokoknya serasa milik sendiri deh!
