Everytime I feel that I have to stop and give up on something that I really want, I just close my eyes and remember a night when these happened.
—
Final liga Champions tahun 2005, antara Liverpool melawan AC Milan di Istanbul, Turki.
Babak pertama telah usai dan Liverpool tertinggal 3 gol oleh AC Milan lewat gol Paolo Maldini di menit pertama dan dua gol Hernan Crespo di menit ke-34 dan 44. Gua lemes banget waktu itu. Udah bela-belain bergadang demi nonton final, eh roman-romannya malah kalah total begini. Ga cuma dari papan skor, dari segi permainan pun Liverpool kalah jauh dari AC Milan. Sepertinya Liverpool akan kalah malam ini.
Tapi ternyata, gua salah. Setelah jeda istirahat 15 menit, babak kedua pun dimulai. And this is when the magic happens.
1-3! Gerrard! Menit ke-54!
2-3! Smicer! Menit ke-56!
3-3! Alonso! Menit ke-60!
Di babak adu pinalti, Dudek berhasil menahan tendangan Shevchenko!
We won it. We really won it.
Liverpool menang setelah sempat tertinggal tiga gol lewat babak adu pinalti. Pirlo dan Shevchenko, yang biasanya piawai mengambil tendangan pinalti, gagal menunaikan tugasnya. Sementara di pihak Liverpool, hanya tendangan Riise yang gagal masuk ke gawang.
That night was the greatest comeback ever in a football match.
Selain bisa membalikkan keadaan, Liverpool juga bisa membalikkan status. AC Milan lebih diunggulkan untuk menang malam itu. Dengan pemain seperti Shevchenko, Kaka, Cafu, Stam, dan Pirlo, seluruh dunia seperti berpihak pada AC Milan. Apalagi, ini adalah penampilan perdana Liverpool di final setelah belasan tahun prestasinya naik turun. Gua inget banget apa kata komentator malam itu.
“Semua pemain Liverpool yang tampil di final malam ini adalah final liga Champion pertamanya, dan mungkin juga peluang mereka satu-satunya untuk memenangi piala ini.”
They proved it. Mereka keluar sebagai juara. Meski tertinggal 3 gol tanpa balas di babak pertama, mereka ga menyerah. Mereka ga pernah menyerah. Terus berjuang sampai tetes keringat terakhir dan akhirnya berhasil mengangkat piala.
If they do not give up, why should I?
