Tahun 2009, saat melakukan #JalanJalanKemiskinan bersama teman-teman kuliah, gua hanya merogoh kocek sedalam satu juta rupiah untuk menjelajah Singapura selama 5 hari. Tapi nilai mata uang rupiah yang terus melemah terhadap dolar Singapura dalam setahun terakhir, menjadikan Singapura ga lagi ramah sama kantong gua.
Meski begitu, ternyata ada beberapa objek wisata yang masih bisa dinikmati secara cuma-cuma di Singapura. Saat melancong bareng keluarga ke Singapura akhir Desember kemarin, itinerary hari kedua gua banyak melibatkan objek-objek gratisan.
Nah, di postingan kali ini, gua mau berbagi 6 hal gratis yang bisa dilakukan di Singapura. Enam hal gratis ini udah pernah gua coba sendiri, baik itu ketika #JalanJalanKemiskinan tahun 2009 sampai dengan ketika family trip awal Desember 2014 kemarin.
Dan seperti yang biasa gua bilang ketika bikin postingan kayak begini, anggap saja ini sebagai sumbangsih gua buat negara. Auwo.
—
1. Berpose di Merlion dan Esplanade
Belum ke Singapura kalo belum berfoto di patung yang menjadi simbol pariwisata negara Singapura ini. Total, ada 5 patung Merlion yang diakui oleh Singapore Tourism Board, namun yang paling sering jadi objek foto dan diunggah kelas menengah ngehe ke social media adalah patung Merlion yang berada di One Fullerton, dekat area bisnis Singapura.
Patung ini memiliki tinggi 8.6 meter dan memancurkan air selama 24 jam (kecuali jika sedang dalam perbaikan). Air pancuran ini biasanya dijadikan gimmick turis dalam berfoto. Ada yang pura-pura minum airnya sampai pura-pura pipis. Jadi, jangan lupa untuk berfoto sebanyak-banyaknya karena ga ada pungutan biaya untuk melakukan itu.
Ga jauh dari Merlion, ada juga objek lainnya yang bisa dijadikan objek foto gratisan juga. Namanya Esplanade, yang merupakan gedung konser dengan kapasitas 1,600 tempat duduk. Bentuk eksteriornya yang menyerupai buah durian, menjadikan Esplanade sebagai objek foto yang unik dan sayang kalo dilewatkan. Saat malam, lampu yang menyorot dari setiap sela “duri”-nya membuat Esplanade makin kece.
Untuk mencapai dua objek wisata ini, kalian bisa naik MRT jalur Circle (warna kuning) dan turun di stasiun Esplanade. Dari Esplanade ke Merlion, kalian bisa jalan kaki menyebrangi sebuah jembatan yang juga bisa jadi spot foto yang oke. Jadi, selamat berfoto ria!
2. Mendaki Mount Faber
Di daerah Bukit Merah, ada sebuah bukit setinggi 105 meter yang bisa dijelajahi dengan jalan santai. Di tahun 2009 gua pernah coba mendaki bukit ini bersama teman-teman kuliah, yang cerita lengkapnya bisa dibaca di sini. Pemandangan sepanjang berjalan naik memang ga begitu bagus, namun panorama ketika udah sampai di atas terbilang cukup menarik.
Perpaduan modernisasi dan alam terpampang di sepanjang mata memandang. Warna hitam dan kelabu menyatu bersama hijaunya pepohonan. Seperti berdesak-desakan, berlomba mengisi langit Singapura.
Kalo kalian ingin mencari sesuatu yang “beda” di Singapura, maka jalan-jalan naik gunung di Mount Faber bisa jadi alternatif yang seru. Untuk mencapai Mount Faber, kalian bisa naik MRT jalur North East (warna ungu) dan turun di stasiun Harbourfront. Ambil exit D dan berjalanlah ke arah jalan Mount Faber sekitar 7 menit. Cobain deh.
3. Mall hoping di Orchard Road
Singapura sering dijadikan destinasi wisata belanja oleh para perempuan shopaholic. Area yang jadi tujuan tentu aja Orchard Road. Di sepanjang 2.2 kilometer jalan utama Orchard, terdapat belasan pusat perbelanjaan yang jadi surga bagi mereka yang menjadikan belanja sebagai obat sakit kepala.
Bagi yang minim dana atau ga suka belanja, cukup mall hoping atau sight seeing aja. Kita bisa cuci mata sambil belajar bagaimana rapihnya penataan jalan dan akses dari mall-mall itu. Kita ga akan kepanasan saat berpindah dari mall ke mall karena ada jalan bawah tanah yang menghubungkan sebagian besar dari mall-mall tersebut.
Oiya, untuk mencapai Orchard, kalian bisa naik MRT jalur North South (warna merah) dan turun di stasiun Orchard. Setiap exitnya akan mengarahkan kita ke mall yang berbeda. Jadi, silahkan pilih sesuai selera!
4. Mengunjungi Haw Par Villa
Salah satu oleh-oleh andalan Singapura untuk orang tua biasanya berupa Tiger Balm. Tiap kali ke Singapura, gua pasti beliin ini buat nyokap. Karena dulu, balsem berlogo macan ini hanya bisa dibeli di Singapura, meski sekarang penampakannya udah lumayan banyak di Jakarta.
Apa hubungannya Tiger Balm dan Haw Par Villa? Ada banget. Karena laris manis tanjung kimpul, dua bersaudara pemilik Tiger Balm ini mendirikan Haw Par Villa pada tahun 1937, sebuah taman yang berisi diorama-diorama tentang mitos dari negara Tiongkok, seperti Sungokong dan Siluman Ular Putih.
Diorama yang paling terkenal adalah Ten Courts of Hell, diorama yang bercerita tentang hukuman-hukuman di neraka berdasarkan dosa yang dibuat selama di dunia. Buat orang yang visual banget, pasti bakal membawa oleh-oleh berupa grafik yang ga bakal cepet dilupain dari kepala. Pokoknya ngeri deh. Tapi gratis.
Untuk bisa mencapai Haw Par Villa, kalian bisa naik MRT jalur Circle (warna kuning) dan turun di stasiun Haw Par Villa.
5. Berjalan di jembatan Double Helix
Jembatan yang menghubungkan Marina Center dengan Marina South adalah jembatan khusus pejalan kaki dengan arsitektur yang terlihat rumit namun enak dipandang mata. Jembatan ini menghubungkan salah dua landmark besar Singapura, yakni Singapore Flyer dan Marina Bay Sands.
Ga perlu khawatir bakal kepanasan karena ada penutup di sepanjang jembatan. Asiknya lagi, ada area yang menjorok keluar (seperti tanjung) yang pas banget untuk dijadikan spot foto. Yang menjadi latar adalah Marina Bay Sands, Singapore Art Museum, dan distrik bisnis Singapura. Selain itu, keribetan arsitektur jembatan ini sendiri udah jadi spot foto yang keren.
Untuk mencapai jembatan Double Helix, kalian bisa naik MRT jalur Circle (warna kuning), turun di stasiun Promanade, ambil exit A, lalu berjalanlah ke arah Singapore Flyer. Ga jauh dari sana akan tampak dua jembatan, yang satu untuk mobil, yang satu Double Helix ini.
6. Mengagumi Supertrees di Garden by The Bay
Memang, untuk masuk ke Flower Dome dan Cloud Forest Dome di Garden by the Bay, kita harus bayar SGD 34. Pun dengan skyway di supertrees. Kita harus bayar SGD 5 untuk bisa naik ke ketinggian 50 meter dan menyebrangi sebuah jembatan yang melayang di udara antara supertrees.
Kabar gembiranya, kita ga harus bayar sepeserpun untuk duduk dan mengagumi kerennya jajaran supertrees lho. Usul gua sih, sebaiknya dateng ke sini malam hari karena pemandanganya akan dua kali lebih keren. Lampu-lampu yang merambat di supertrees dan skyway menjadikan Garden by The Bay sebuah landmark yang harus dikunjungi ketika lagi melancong ke Singapura.
Untuk bisa ke Garden by the Bay, kalian bisa naik MRT jalur Circle (warna kuning), turun di stasiun Bayfront, lalu ambil exit B. Setelah itu jalan kaki kurang lebih 9 menit untuk bisa sampai di gerbang depan Garden by The Bay.
Selamat mencoba!
—
Nah, itu tadi 6 hal yang bisa dilakukan secara cuma-cuma di Singapura. Berfoto di Merlion & Esplanade, mendaki Mount Faber, mall hoping di Orchard, mengujungi Haw Par Villa, berjalan di Double Helix dan mengagumi supertrees di Garden by the Bay. Meski cuma-cuma, namun hal itu ga mengurangi keindahan dan kenyaman selama menikmati keenam objek wisata tadi. Percaya deh.
By the way, kalo kalian tau spot atau destinasi lain di Singapura yang bisa dinikmati gratisan, cerita di kolom komen ya!
