1. Memesan gedung resepsi dengan kapasitas yang kurang sesuai dengan jumlah undangan. Misal mau ngundang 200 orang, ya jangan ngadain di Gelora Bung Karno. Nanti dikiranya cuma lagi study tour.
2. Atau malah jumlah undangan 1000 orang, tapi ngadain di kamar kosan. Itu tamu mau taro di mana? Ember? Emangnya rembesan air AC?
3. Menuliskan pesan di undangan: “Silahkan membawa makanan sendiri-sendiri.”
4. Membuat undangan digital yang terlalu heboh hanya demi bisa viral di dunia maya. Ini kawinan apa campaign smartphone?
5. Menyediakan mesin EDC atau ATM center di area penerimaan angpao.
6. Atau fasilitas cicilan 0% 3 bulan.
7. Saat tamu memberi angpao, memeriksanya dengan money detector dan mesin penghitung uang.
8. Membuat trap door, yang ketika sang tamu tidak memasukkan angpao, pintu di bawah terbuka dan membuat sang tamu kecebur ke kolam dan bisa bersenda gurau dengan hiu.
9. Berjalan ke pelaminan dengan melakukan gerakan-gerakan yang resmi terdaftar sebagai bagian dari senam lantai.
10. Begitu masuk ruang resepsi, malah makan.
11. Mengenakan pakaian yang kurang nyaman. Misalkan harusnya pakai kemeja dan jas, tapi malah pake kebaya.
12. Menggunakan gaun dengan warna yang mungkin bisa menimbulkan perdebatan. “Biru hitam atau putih emas? Hmmm… Ngantri siomay aja gimana?”
13. Mengundang mantan bermasalah.
14. Atau Haji Lulung.
15. Ternyata mantannya Haji Lulung. Poor you.
16. Menunjuk seseorang yang berkeyakinan animisme dinamisme untuk memimpin doa pembuka acara. Nanti repot kalo dia gotong-gotong pohon.
17. Memilih wedding singer yang tidak hafal lirik lagu, khususnya lagu-lagu berbahasa Inggris. Contoh, wedding singer yang menyanyikan lagu Love-nya Nat King Cole menjadi, “V is very very extraordinary. And E is even more… is even more… is even more… and LOVE!”
18. Meminta wedding singer untuk menyanyikan lagu “Someone Like You”.
19. Atau “Gugur Bunga”.
20. Atau mash up keduanya.
21. Menyajikan makanan yang berbau tidak sedap, seperti pete, jengkol, atau kaos kaki bekas yang terendam banjir.
22. Menyediakan makanan khas kota tertentu, seperti kalajengking goreng atau sate belalang. InsyaAllah sepi.
23. Menyediakan makanan yang kurang up to date. Misalkan, nikah di tahun 2015, tapi menyediakan daging rusa buruan cro magnon.
24. Memilih MC resepsi yang Heri. Heboh sendiri.
25. Memilih MC dengan skill yang tidak diperlukan. Misalnya, memilih MC yang pandai bermain tebak-tebakan. “Bapak, Ibu, sebelum kita memulai acara, ada baiknya kita mengasah otak sejenak. Tikus, tikus apa yang bisa nyanyi?”
26. Menyediakan hiburan yang kurang cocok dengan resepsi pernikahan. Peragaan Limbad dilindes traktor, misalnya.
27. Agar tamu tidak pulang terburu-buru, menyediakan door prize berhadiah kulkas dua pintu. Ingat, ini bukan family gathering.
28. Menyediakan booth untuk berfoto. Bersama macan.
29. Menyewa fotografer yang terlalu dasyat.
30. Live twit dari atas pelaminan.
31. Menghadirkan tamu bayaran. Lalala yeyeye.
32. Menyediakan layar untuk menampilkan foto-foto masa kecil. Masa kecilnya SBY dan Pak Harto. Ini bukan acara Mata Najwa keleus.
33. Saat akan bersalaman dengan tamu yang naik ke panggung pelaminan, malah bertanya, “Oshi-nya siapa?”
34. Meniup lilin kue pengantin. Dipotong, Pak, dipotong.
35. Memberikan potongan kue pertama kepada mantan. Mantan presiden.
36. Menghadirkan komentator sepakbola untuk mengomentari jalanannya resepsi. “Ya, pemirsa, Bapak Agus sedang mengantri siomay. Bapak Agus terus melaju! Ya namun apa yang terjadi, saudara-saudara! Ibu Kokom ternyata me-nackle dari belakang!”
37. Menegur mereka yang nyelak antrian siomay, dari atas pelaminan. “Ibu Kokom, tolong jangan nyelak ya, Ibu Kokom.”
38. Memberikan tiket dengan tarif tertentu bagi mereka yang ingin mengambil siomay tanpa antrian.
39. Menyewa lembaga survey untuk melakukan quick count jumlah angpao.
40. Menyusun sesi foto berdasarkan group Whatsapp.
41. Apalagi kalo nama grupnya “c3weKz iM03tz”. Kasian MC-nya nanti.
42. Menyiapkan sesi foto khusus untuk mantan kedua mempelai. Situ Raffi Ahmad?
43. Menyediakan souvenir resepsi berupa UPS.
44. Saat acara selesai, berharap para tamu berteriak, “We want more! We want more!”
45. Atau, “Bang, kiri, Bang!”
46. Membuat daftar 46 hal yang jangan dilakukan oleh kedua mempelai untuk resepsi pernikahan ketika sedang berada di pelaminan lalu di-post sesaat setelah acara selesai.
—
PS: Big thanks untuk si pacar yang udah bantuin nyusun daftar ini selagi kita kondangan-hopping selama beberapa bulan terakhir.
