Quantcast
Channel: 「ユース カジノ」 プロモーションコード 「ユース カジノ」 出金 「ユース カジノ」 出金条件
Viewing all 283 articles
Browse latest View live

47 Hal yang Jangan Dilakukan Saat Malam Tahun Baru Jika Usia Anda Sudah di Atas 22

$
0
0

1. Membeli kembang api lalu menyalakannya… di dalam mobil.

2. Ikut pawai kendaraan di jalan raya lalu menekan klakson dengan ritme tertentu. Ini bukan kampanye, Bung.

3. Mengeluh jalanan macet. Well, hello?

4. Menguras tabungan demi berpesta.

5. Tabungan Bapaknya pula.

6. Melamar seseorang dalam keadaan mabuk.

7. Dilamar seseorang dalam keadaan mabuk.

8. Menghitung mundur pergantian tahun. Dari jam 3 siang. Dengan angka Romawi.

9. Mengajak teman lama untuk berpesta tahun baru bareng-bareng. Lalu menawarinya MLM. Sambil ngasih liat foto lu di depan kapal pesiar punya orang yang diaku-aku milik pribadi.

10. Menjawab “terserah” saat ditanya mau menghabiskan malam tahun baru ke mana.

11. Atau “gue ngikut aja.”

12. Membuat 37 resolusi untuk tahun 2014 tapi ga tau harus memulai dari mana.

13. Check in di tempat tertentu di Path hanya untuk pamer. Padahal mah lagi di rumah main gaple.

14. Nonton kembang api sama pacar. Pacar orang.

15. Terlalu asik dengan gadget.

16. Live twit pertunjukan kembang api. Dengan format kultwit pula. “34. Wah, merah” lalu “35. Wah, putih.”

17. Menghabiskan malam pergantian tahun bersama Farhat Abbas.

18. Atau Rhoma Irama.

Rhoma-Irama

19. Berpesta pake kaos singlet dengan badan bekas kerokan masuk angin.

20. Nonton Planet Remaja dan menantikan Dwi Andika ngebawain segmen zodiak sambil sayup-sayup mendengarkan lagu Another Day in Paradise-nya Phil Collins berkumandang dari speaker televisi.

21. Nungguin ramalan Mama Lauren. Orangnya udah meninggal woy.

22. Minta folbek.

23. Menerima pernyataan cinta hanya karena tanggal dan momennya bagus.

24. Kayang.

25. Sengaja ngirim SMS tepat jam 12 malam ke gebetan. Yaelah, telpon aja kali.

26. Lalu ternyata kehabisan pulsa. Mamam.

27. Makan indomie tengah malam. Sendirian.

28. Memanggil pacar dengan nama yang salah. Ga kepengen kan melewati malam pergantian tahun sambil berantem?

29. Joget YKS.

30. Atau oplosan.

31. Atau kereta malam.

32. …anjis, ternyata gua hapal joget-joget di YKS. Argh!

33. Selfie.

34. Twitpic foto sendiri saat sedang mabuk. Apalagi foto teman.

35. Menangis karena tertipu MLM tahun lalu.

36. Mengirim ucapan selamat tahun baru jauh sebelum jam 12 malam dengan isi, “Sebelum jaringan penuh, sebelum yang lain mengucapkan…” Basi!

37. Makan kekenyangan. Lalu ketiduran.

38. Mengajak gebetan ke makam leluhur untuk tabur bunga.

39. Muntah. Di muka tentara. Bintang tiga.

40. Dipanggil KPK.

41. Makan jengkol, makan pete, lalu bilang, “Whats up, Broh?” dengan H yang jumawa.

42. Mengucapkan selamat tahun baru dengan pantun. Apalagi depannya pake “Masak aer, biar mateng”.

43. Mengucapkan selamat tahun baru Hijriah.

44. Atau Imlek.

45. Menganggap mengucapkan selamat tahun baru itu kebarat-baratan dan menganut paham kapitalis. Yaelah, Bro.

46. Mengomentari instagram Ibu Ani.

47. Membuat daftar 47 hal yang jangan dilakukan saat malam tahun baru jika usia Anda sudah di atas 22 tahun lalu menjadwalkannya untuk posting di blog beberapa hari kemudian.



Wawancaur: Zodiac Pundit

$
0
0

Awal tahun biasanya jadi momen yang tepat untuk ngomongin peruntungan, shio, dan zodiak. Sumbernya bisa macem-macem. Bisa dari baca kolom shio di koran Indonesia Shang Bao, dengerin lagu Bintangku Bintangmu-nya Heidy Diana, atau nonton Planet Remaja sambil nungguin berkumandangnya lagu Another Day in Paradise milik Phil Collins. Pis-lof-en-gaul banget deh.

Time flies dan di era digital sekarang ini, kita bisa mengikuti perkembangan zodiak via social media. Dan salah satu akun favorit gua yang selalu membahas astrologi adalah @Dear_Connie, akun Twitter milik Connie.

Apa sih arti zodiak baginya dan gimana peruntungan zodiaknya sendiri di tahun 2014? Temukan 2 jawaban atas pertanyaan tadi di wawancaur kali ini.

Wawancaur adalah proses wawancara yang dilakukan secara awur-awuran. Pertanyaan disusun semena-mena dan boleh dijawab suka-suka. Proses wawancaur dengan Connie benar-benar dilakukan via Whatsapp. Wawancaur diedit sesuai kebutuhan. Gambar adalah milik pribadi narasumber. Terima kasih.

Connie

Hi, Con!

Hi, Roy!

Kita langsung mulai ya wawancaurnya.

Siap! :D

Lewat akun Twitter, lu suka berbagi hal-hal tentang zodiak secara rutin. Menurut lu sendiri, zodiak itu apa sih? Dan seberapa relevan dan perlunya kita dengan zodiak?

Seperti yang kita tau, zodiak itu astrologi. Penjelasannya udah banyak pastinya di internet. Hehe.

Beberapa menganggap zodiak itu cuma omong kosong, tapi pada kenyatannya, percaya nggak percaya, memang sifat manusia banyak dipengaruhi sama hal-hal yang menyertai hari kelahirannya. Kalo ada yang bilang bahwa percaya astrologi itu dosa, aku nggak setuju sih, karena menurutku gugusan bintang di langit kan juga yang mengatur Tuhan, dan Tuhan punya banyak cara untuk memberi pertanda kepada manusia. Salah satunya ya dengan astrologi itu, Roy :D

Biasanya, lu sendiri menggunakan pertanda dari zodiak ini untuk apa? Cari jodoh kah?

Haha! Nggak bisa juga deh cari jodoh lewat astrologi. Lebih gampang nyari di media sosial, kayaknya :D

Aku make astrologi ini untuk lebih mengenal orang lain, sebenarnya. Untuk lebih mengerti mereka. Untuk menyeleksi pertemanan, kadang. Oh, mungkin juga nantinya akan aku pakai untuk menyeleksi jodoh. Hehe.

Nah kan!

Anyway, intinya zodiak ini dipakai untuk lebih memaklumi orang lain. Susah lho belajar maklum dan punya empati itu :)

Ada pengalaman lucu atau seru gara-gara zodiak ini?

Semua zodiak itu ada serunya sih, jadi karena semua orang punya zodiak, pasti pengalaman dengan siapa pun pasti ada kemungkinan untuk seru dan saru.

Pernah punya pacar yang sebintang. He’s SO me! Dia gue banget! Rasanya seperti ngaca sama diri sendiri gitu, tapi bedanya dia cowok. Apa yang ada di pikiran dia, aku bisa baca, juga sebaliknya. Sahabatku, Susan (@NonaHujan_), juga sebintang denganku. Dan aku merasa nggak ada orang lain di dunia yang lebih memahami aku selain dia :’)

Pertanyaan iseng. Selain zodiak sendiri, zodiak favorit lu apa, Con?

Virgo itu katanya (dan kenyataannya) paling cocok sama Capricorn, Taurus, Cancer, Scorpio. Itu buat pasangan sih ya, tapi untuk pertemanan, aku nggak punya favorit sih, nggak harus bintang apa gitu. Dari keempat bintang itu, selain Virgo, pengalaman membuktikan aku paling cocok sama Scorpio. Bukan masalah favorit sih ya, Roy. Ralat. Tapi masalah kecocokan :)

Hoooo. Scorpio bukannya misterius-misterius gitu ya? Scorpio yang misterius cocok gitu sama Virgo yang ga sabaran?

Nggak sih. Scorpio itu kalo udah dekat sama seseorang, akan sangat terbuka, jauh lebih bisa terbuka dari bintang lain, malah. Tapi syaratnya harus bener-bener deket dulu. They are the best lovers, lho. After Virgo, tentunya.

Pastinya (‘-’)9

(‘-’)9

Nah, mumpung masih awal tahun, paling pas ngomongin peruntungan. Perjalanan Virgo sendiri gimana di tahun 2014 ini, Con?

Buat yang punya pasangan, 2014 akan semakin tau arahnya mau ke mana. Yang masih jomblo, tekanan untuk punya pasangan mungkin akan semakin besar. Tapi nggak usah buru-buru, karena di tahun ini, kita para Virgo, akan banyak ketemu teman-teman baru. Take it slow and easy aja.

Oo, git—

(((BELUM SELESAI)))

Oke, lanjut!

Untuk keuangan dan karier, akan banyak tawaran dan kesempatan yang datang. Tinggal milih, tapi tetap harus selektif. Setelahnya, buat yang terbaik. Jaga emosi, supaya nggak malah jadi mengacaukan keadaan.

Nah, ngomong-ngomong soal zodiak, gua denger-denger lu bakal rilis novel yang berbau-bau zodiak ya? Ceritain dikit dong tentang novelnya, Con!

Iya! Nggak sabar banget nunggu brojolnya!

Novel ini tentang cewek yang kerjaannya mengasuh rubrik astrologi gitu. She believes so much in astrology. Pernah jatuh cinta sama yang bintangnya nggak cocok, lalu jadi trauma. Ketika ada cowok yang bintangnya nggak cocok juga di kemudian hari datang ke dalam hidupnya, dan cowok ini baik banget, dia mulai goyah dan batinnya kembali mengalami konflik.

Wuih, kayaknya bakal seru nih!

Jadi pertanyaan besar di novel ini: Kalo ketemu orang yang baik banget, tapi bintangnya nggak cocok, gimana dong? Nah, itu yang akan dijawab di novel ini.

Rilisnya kapan nih, Con?

Kalo nggak ada halangan, pertengahan bulan Februari, Roy. It’s gonna be a Valentine’s baby. Doakan lancar jaya ya.

Pastinya! Eh, kalo covernya kayak gimana? Kasih bocoran dong!

Nih, Roy :D

astrolobitch

Wuih, cantik euy covernya!

Hehehe, makasi, Roy :D

Inspirasi ceritanya dapet dari mana, Con?

Mungkin dari diri sendiri, meskipun bukan pengalaman pribadi juga. I love astrology so much, so as my first novel, it should be easier to write about something that I’m familiar with, right?

Right, right…

Sesederhana itu aja sih. Ceritanya juga sangat sederhana kok, sengaja aku buat ringan supaya gampang diterima banyak orang.

AMIN!

AMIN!

Buku ini diterbitin sama Penerbit Rak Buku yang tergolong penerbit baru. Kenapa sama mereka, Con?

Aku nggak rewel sih milih penerbit. Apalagi aku penulis baru kan. Ya bukan karena itu juga sih milih mereka. Kita saling memilih sih sebenarnya. Jadi ini bukan “kawin paksa”, atau “kawin karena terpaksa”. Awalnya, aku ditawari oleh Tata melalui Kiki yang juga baru ngeluarin novel pertamanya. Kebetulan, saat itu aku punya beberapa ide cerita. Aku kasih 2 ke Tata, dan inilah yang dia pilih.

Rak Buku memang tergolong baru, but the couple behind it kan udah cukup lama berada di dunia penerbitan. Aku percaya, laris nggaknya sebuah buku bukan tergantung siapa penerbitnya. Buktinya, Rak Buku udah beberapa kali nerbitin best sellers. Jadi, kenapa nggak? :)

Nice answer!

:D

Harapan lu dengan terbitnya buku ini apa?

Semoga banyak yang suka, tentunya. Semoga banyak orang yang kembali percaya sama cinta. Semoga yang baca bahagia, sebahagia aku waktu nulisnya. Semoga setelahnya, aku masih punya banyak kesempatan untuk berkarya lagi, lagi, dan lagi.

Ini sebenarnya lumayan nekad sih ya, Roy, untuk orang yang awalnya nulis cerpen aja ragu. Hehe. But I bet my best on it, anyway. I hope people will fall for Kinara, tokoh dalam novel ini, as much as those people who have read the draft :’)

Amin! Pertanyaan terakhir nih. Ada kata-kata penutup buat mereka yang lagi baca wawancaur ini?

Jangan pernah berhenti bersyukur, karena ketika kita bersyukur, kita akan menemukan lebih banyak alasan lagi nantinya untuk bersyukur. Juga, jangan pernah berhenti percaya pada keajaiban, karena hanya mereka yang percaya pada keajaiban yang akan mengalaminya, seperti kata Roald Dahl.

Oh, dan jangan lupa juga untuk membeli “Astrolobitch” ya! :)


Mimpi yang Tertunda

$
0
0

Dear teman-teman pembaca saputraroy.com,

Kalian punya mimpi?

Tenang, tenang. Ini bukan postingan tentang Multi Level Marketing (MLM). Gua bukan seorang teman lama yang tiba-tiba menghubungi untuk menanyakan kabar, lalu dengan timpangnya menawarkan bisnis yang melibatkan kata downline dan passive income.

Bukan, bukan itu. Tapi kalian udah punya asuransi?

Ga deng. Gua juga bukan mau nawarin asuransi. Jadi tenang aja. Bisa gua pastikan, di postingan kali ini ga akan ada foto gua dengan latar mobil sport mahal atau kapal yacht yang gua aku-aku sebagai milik pribadi. Gua cuma mau cerita tentang salah satu mimpi gua yang selalu ketunda. Mimpi yang bergeser atau terabaikan hampir di setiap tahunnya. That dream was to make my own clothing line.

Iya, itu mimpi gua. Punya brand kaos sendiri.

Itu semua karena gua suka banget pake kaos. Kaos dengan tulisan dan design yang unik selalu berhasil mencuri perhatian gua. Joger dan Dagadu adalah 2 brand yang pertama kali membuat gua jatuh cinta pada dunia perkaosan dengan kata-kata yang unik. Kaos yang saking bagusnya pengen gua pake terus. Kaos yang saking bagusnya bikin gua sampai berikrar dalam hati, “Suatu hari gua harus bisa punya usaha seperti ini.”

Mimpi ini terus gua buru. Masa SMA tahun terakhir, saat gua merasa udah cukup besar untuk mengambil keputusan dan punya uang tabungan yang lumayan, gua mengajak seorang teman untuk memulai usaha ini. Pergilah kami suatu sore ke daerah Mangga Dua untuk mencari tukang sablon. Waktu itu, harga ga masalah buat kami. Yang penting murah.

Setelah berkeliling ke sana kemari, kami gagal menemukan tukang sablon dengan kriteria kami: mampu diecer. Kebanyakan tukang sablon hanya mau menerima order dalam partai besar. Gua mengatakan ke tukang sablon itu bahwa gua bukanlah konstituen Golkar atau PDI Perjuangan. Hal terdekat antara gua dengan partai-partai besar adalah suka ngata-ngatain politikus waktu nonton mereka di Metro Tipi. Tukang sablon itu menjawab kalo yang dia maksud adalah dalam jumlah yang banyak, setelah sebelumnya menoyor gua dengan mesin sablon.

Sore itu, gua pulang dari Mangga Dua tanpa kesepakatan dengan tukang sablon mana pun. Karena waktu itu, seindie-indienya tukang sablon, ga ada yang nerima eceran. Resiko dan kebutuhan dana yang besar membuat gua pulang dengan tangan hampa. Hanya 1 VCD asusila yang berhasil kami beli. Itu pun patungan. Teman gua dapet side A, gua dapet side B. Alhasil, gua nontonnya mundur. Kek moonwalk.

Anyway,

Usaha mengejar mimpi usaha kaos ini terhenti sejenak saat ujian akhir kelulusan dan persiapan ujian masuk perguruan tinggi negeri bergulir. Namun saat gua masuk Universitas Indonesia, keinginan gua untuk mewujudkan mimpi ini kembali membara.

Semasa petualangan gua di Depok, banyak banget orang yang usaha kaos. Mulai dari yang polos dan sederhana, sampai ke yang design-nya sophisticated. Dengan harga maksimal 50ribu-an, kaos dengan design rupa-rupa laris manis dibeli oleh mahasiswa-mahasiswi. Namun banyak juga usaha yang tewas digerus pasar, meski ada juga yang terus bertahan.

Gua juga ingin ikutan menyicip kerasnya persaingan usaha kaos ini. Namun ternyata keinginan itu ga pernah kesampaian. Kesibukan jadi dalih kegagalan gua mewujudkan mimpi waktu itu.

Mungkin gua harus mengubur mimpi ini dalam-dalam. Bersamaan dengan mimpi untuk menjadi duta besar Uganda dan piknik ke bulan. Terlebih lagi, makin ke sini design kaos makin menggila. Makin keren dan makin jauh untuk bisa gua imbangi. Pun kalo usaha itu muncul, pasti tergerus oleh pasar dengan sendirinya. Mungkin gua benar-benar harus mengubur mimpi ini.

Sampai datanglah momen di mana gua merasa, “Ya udah lah ya. It’s now or never.”

Awalnya, gua ingin membuat kaos dengan design yang kompleks. Gambar-gambar dengan pesan terselubung dan permainan warna kontemporer ingin gua jadikan andalan. Namun gua teringat hal yang membuat gua jatuh cinta pertama kali dengan kaos.

Kata-kata.

Brand kaos gua nantinya akan lebih banyak bermain di kata-kata dengan model sesederhana mungkin. Because I believe that simplicity is the ultimate sophistication.

Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah, kata-kata seperti apa? Awalnya, gua ingin membuat kaos dengan kata-kata lucu terpampang di bagian depan. Tapi sepertinya kaos model begitu udah banyak banget, dan rasa-rasanya, blog ini bisa berbuat lebih dari sekadar membuat senyum. Setelah diskusi dengan pacar tentang design dan konsep secara umum, maka konsep baru pun lahir.

Lewat kaos ini, gua tetap ingin berbagi hal positif dengan rendah hati. Hal-hal yang mungkin bisa membuat kita bahagia, atau teringat kembali akan definisi bahagia kita masing-masing. Dan seperti tagline blog ini juga, gua berharap kaos ini dapat membuat teman-teman semakin antusias terhadap hidup.

Lalu sampailah gua di pertanyaan terakhir yang paling maut: nama brand-nya apa ya?

Pengen yang rumit, takut otak gua ga nyampe. Pengen yang kebarat-baratan, khawatir disangka antek Amerika. Pengen yang keren, tapi ntar gua kalah keren. Dan kayaknya yang rumit, keren, dan kebarat-baratan udah banyak banget. Gua jadi kepikiran, gimana kalo jadul, katro, dan biasa aja?

Maka nama ini pun lahir. Bukan nama yang pake shop atau store di belakangnya. Bukan nama yang susah diucapin di lidah Indonesia. Tapi nama yang mudah-mudahan mudah diingat. Nama yang sederhana. Nama yang sesuai dengan cita-citanya.

So, I chose this name…

toko bahagia logo

Jadi, selamat datang di Toko Bahagia. Tempat di mana gua dan teman-teman di baliknya berjualan barang-barang dengan konsep bahagia. Toko di mana kami menjual “vitamin”, “katalis”, atau “pengingat” untuk tetap bahagia. Tanpa bahan kimia, tanpa zat adiktif, ataupun pewarna tekstil.

Karena kami hanya menjual kata-kata.

Dan anggap saja, ini perwujudan akan mimpi yang selalu tertunda.

Regards,

A life enthusiast.

PS: Produk pertama akan dirilis pada hari Kamis, 30 Januari 2014, pukul 11:11 WIB. Tungguin ya.


Memilih Sendiri

$
0
0

Tahun 2014 adalah tahunnya pesta demokrasi Indonesia. Pada tanggal 9 April nanti, warga negara yang udah berumur di atas 17 tahun boleh nonton film dengan rating dewasa secara legal. Selain itu, mereka bisa ikut Pemilu.

pemilu 2014

Total ada 12 partai politik macam warna dengan ideologi serupa tapi tak sama, bertarung demi titel mayoritas di gedung MPR DPR. Dari 12 partai, hanya ada 1 partai baru milik Pak Brewok, salah satu bos media di Indonesia. Sisanya adalah petarung-petarung lama yang udah menjabat di DPR atau pernah bersaing di pemilu periode sebelumnya.

Setelah beres memilih anggota DPR, sekitar bulan Juli 2014, kita akan dapat libur satu hari lagi untuk ikut berpatisipasi memilih orang yang duduk di kursi nomor satu negeri ini. Iya, kita akan memilih idola Indonesia. Toneng, toneng, toneng, toneng.

Ga deng. Yang bener, di bulan Juli 2014, kita akan memilih Presiden Republik Indonesia.

Pemilihan Presiden 2014 ini akan menarik karena Presiden yang sekarang udah ga boleh mengajukan diri lagi karena udah 2 kali menjabat. Itu artinya di tahun ini kita pasti akan punya pemimpin baru.

Sebagian partai besar udah mengumumkan siapa bakal calon Presiden-nya jauh-jauh hari. Sementara ada juga beberapa orang yang mendeklarasikan diri meski belum tau apa partainya. Mulai dari menteri, akademisi, mantan jendral, bos televisi, raja dangdut, sampai pengacara ngawur yang sepertinya kurang kasih sayang semasa kecil.

Pemilu tahun 2014 menjadi semakin menarik karena akan berlangsung di era digital yang lagi happening. Kampanye di ranah digital pun ga terelakkan. Mulai dari yang puja puji buta demi rupiah, sampai yang mendukung sepenuh hati. Twitter, blog, atau Youtube yang ga dieksploitasi di periode pemilu sebelumnya, jadi primadona baru bagi para bakal calon Presiden serta tim suksesnya untuk mengencangkan promosi diri.

Di era digital yang sedang berkembang ini, alur informasi juga sangat deras dan mudah untuk diakses. Kita bisa dengan mudah mencari informasi tentang seorang calon anggota DPR atau Presiden di dunia maya. Saking terbukanya, lewat social media kita bisa tau Ibu Ani abis foto apa hari ini. Bahkan kita bisa tau di mana Bu Jokowi dan Bu Ahok berada.

Untuk tau rekam jejak seorang calon anggota DPR atau bakal calon Presiden, buka aja Google, terus ketik namanya. Kalo dia emang banyak karyanya, pasti namanya ada di sana sini. Kalo emang karyanya punya imbas baik, pasti berita positif yang mencantumkan namanya bakal mudah ditemukan. Sesial-sialnya, kita bisa nemuin namanya di Facebook, di antara 24 juta pengguna lainnya di Indonesia. Kalo di Facebook ga ketemu juga, mungkin dia pake username “BaMbaN6 yNg xL4Lu tERs4ckiiity…”

Semua begitu dimudahkan. Karena jarak antara tau dan tidak tau tentang seorang calon, kini hanya sejauh mesin pencari di internet.

Tapi sayangnya, di tengah arus informasi yang begitu mudah dan terbuka, masih banyak orang yang malas untuk mencari tau. Ketika jarak antara tau dan tidak tau hanya sejauh klik di tab browser, masih banyak orang yang enggan untuk mencari lebih jauh.

Masih banyak yang lebih suka disuapin informasi. Masih banyak yang menelan bulat-bulat apa kata idolanya. Masih banyak yang lebih suka disodorkan berita siap saji di depan mata. Gua rasa, kalo bisa dibacain, orang-orang tadi juga bakal minta dibacain beritanya sekalian.

Padahal belum tentu berita itu bersih dari opini sang sumber berita. Apalagi jika itu berita negatif tentang kompetitor dari calon yang sumber ini dukung. Berita yang seharusnya informatif, bisa jadi subyektif akibat bumbu opini di sana-sini.

Tapi bisa jadi bukan berarti pasti. Lalu gimana cara memastikannya?

Ya, cari sendiri. Cross check dengan mencari nama yang diinformasikan lewat mesin pencari di internet. Jika ada beberapa situs berita menyampaikan hal yang sama, maka kadar subyektivitas pada informasi tadi akan semakin berkurang.

Analogi gampangnya gini. Mau SMS voting dukungan ke finalis Indonesian Idol aja mesti nonton sendiri biar terbukti emang suaranya bagus, ya masa mau milih Presiden buat 5 tahun ke depan ga mau nyari informasinya sendiri?

Yuk, jangan jadi pemalas, yuk.

Hal ini menjadi krusial karena mereka yang dekat dengan dunia maya dan social media adalah mereka yang datang dari kalangan pemilih muda dan pemula. Berdasarkan survei yang dilakukan Indo Barometer tahun lalu, ada sekitar 64 juta pemilih berasal dari kalangan usia antara 17-30 tahun, dari total 188 juta yang udah terdaftar di DPT (Daftar Pemilih Tetap).

Itu artinya, kurang lebih ada sepertiga dari populasi merupakan kaum muda yang di dalamnya terdapat pemilih pemula. Ada sepertiga populasi yang bisa ikut menentukan arah perubahan bangsa ini. Ada sepertiga populasi yang suara dan pemikirannya biasa disesaki oleh informasi dari dunia digital dan sosial media. Ada sepertiga populasi yang bisa aja kena dicekoki opini oleh sumber-sumber yang punya kepentingan dan ga bertanggung jawab.

Sepertiga itu gede lho. Makanya seperti yang gua bilang di atas tadi, banyak calon anggota DPR dan bakal calon Presiden yang udah bermain di ranah digital. Karena suara kita sebagai kaum muda begitu berharga. Tapi mari jangan jadikan suara kita begitu mudah untuk didapatkan.

Biarkan aja mereka yang punya opini untuk beropini. Biarkan aja mereka yang punya pengaruh untuk mempengaruhi. Kita harus tetap kuat dan punya pendirian. Kita harus selalu mau dan mampu mencari tau.

Jangan jadi pengikut yang asal nurut. Jangan jadi pendukung yang buta dan terlalu fanatik. Jangan jadi penggemar yang “soalnya idola gue dukung dia, jadi pokoknya gue ikut dukung dia aja”. Jangan jadi pemilih yang pilihannya dipilihin.

Karena ini saatnya bagi kita untuk pintar, dan memilih sendiri.

“Nothing is at last sacred but the integrity of your own mind.” ― Ralph Waldo Emerson


Februari 2014!

$
0
0

Sebagai kuli kantoran, hambatan terbesar kedua gua dalam berlibur setelah uang adalah waktu. Cuti yang terbatas dan kesibukan yang menggunung seringnya mengharuskan gua untuk liburan dalam waktu singkat. Imbasnya, gua harus pandai-pandai menyusun itinerary dan memanfaatkan libur nasional atau hari di akhir pekan.

Seperti yang gua alami di bulan Januari 2014 kemarin. Gua, pacar, dan adiknya pacar traveling sesaat ke Singapura. Selama 3 hari di sana, liburan kita terpusat di Resort World Sentosa. Mulai dari main seharian di Universal Studios Singapore, nonton pertunjukan kelas dunia Light Seeker, sampai mengunjungi S.E.A. Aquarium, yang semuanya masih dalam kawasan Resort World Sentosa.

Nah, di bulan ini gua bakal banyak bahas soal perjalanan gua ke Singapura bulan lalu. Mulai dari cerita pengalaman selama di sana, apa-apa aja yang seru dan baru di Singapura, sampai kiat-kiat ngaco khas blog ini. Semuanya bakal gua bahas di bulan ini.

Selain Singapura, belakangan ini gua juga sering jadi turis kilat gara-gara kerjaan kantor. Sejak pindah unit kerja, gua jadi ada kerjaan yang mengharuskan untuk bepergian ke luar kota. Perjalanan dinas 1-2 hari kadang membuat gua harus pintar-pintar memanfaatkan waktu untuk bisa jalan-jalan sendiri setelah urusan kantor selesai. Bali di akhir tahun lalu dan Medan di awal tahun ini jadi 2 kota, yang mudah-mudahan, jadi pembuka untuk perjalanan dinas / jalan-jalan singkat gua lainnya.

Oiya, survey kaleidoskop saputraroy.com 2013 resmi ditutup per hari ini. Buat yang lupa apa itu sruvey kaleidoskop, sini biar gua jelasin ulang sedikit. Di survey kaleidoskop 2013, teman-teman pembaca blog ini diminta untuk memilih postingan terfavorit mereka di setiap kategorinya. Total ada 8 kategori, mulai dari postingan terngikik sampai postingan utama paling menarik.

Juara di setiap kategorinya bakal gua kumpulin dan satuin ke dalam format e-book yang bisa kalian download secara gratis nantinya. Cihuy kan? Jadi, total akan ada 8 postingan pilihan pembaca ditambah 1 postingan pilihan gua. Ditambah lagi, kalo ga ada halangan, di e-book nanti akan ada 2 postingan baru yang belum pernah gua publish sebelumnya. Makanya, tungguin aja deh.

Nah, sebelum gua menutup postingan ini dengan menampilkan cover bulan Februari, ijinkan gua untuk merekap perjalanan saputraroy.com di bulan Januari 2014:

  • Ada 7 postingan di bulan Januari yang semuanya publish di jam cantik 11:11 WIB
  • Postingan dengan traffic tertinggi di bulan Januari adalah 47 Hal yang Jangan Dilakukan Saat Saat Malam Tahun Baru Jika Usia Anda Sudah di Atas 22 dengan total traffic sampai dengan hari ini sebesar 611 views.
  • Referrers paling rame itu datang dari Twitter yaitu sebanyak 2,318 dan peringkat kedua diduduki oleh search engine (Google, Yahoo, Bing, dll) sejumlah 2,157
  • Total traffic untuk bulan Oktober kemarin mencapai 17,005 views, dengan rata-rata 541 views per harinya.

Semoga dengan tema bulan ini, kalian makin betah main di sini dan bersama-sama kita pecahkan pencapaian bulan-bulan lalu.

Jadi, ini dia tema saputraroy.com bulan Februari 2014:

“Sejenak di Sentosa”

cover feb 2014

 

Gambar adalah milik pribadi narasumber saat traveling ke Resort World Sentosa, Singapore. Terima kasih.


LightSeeker

$
0
0

Salah satu agenda utama gua saat traveling ke Singapura bulan lalu adalah nonton pertunjukan musikal LightSeeker di Resort World Sentosa.

LightSeeker adalah sebuah pertunjukan musikal yang bercerita tentang seorang prajurit kegelapan bernama The General yang ditugaskan untuk mencari cahaya demi membuat majikannya, The Emperor, semakin kuat dan berbahaya. Dibantu oleh penyihir cantik bernama Usha, The General selalu gagal memuaskan hasrat majikannya. Namun akhirnya, pencariannya akan cahaya abadi menemui titik terang saat Usha memperkenalkan seorang gadis misterius bernama Nova.

Lewat pertempuran yang sengit, akhirnya The General berhasil menangkap Nova dan memaksanya untuk menciptakan cahaya abadi dari dalam tubuh manusia. Namun bukannya kemenangan yang diraih, The General malah harus dihadapkan pada pilihan yang tak pernah ia sangka sebelumnya; tetap setia pada The Emperor atau harus pergi dari satu-satunya dunia yang ia kenal.

LightSeeker hanya berlangsung dari tanggal 28 November 2013 sampai 23 Maret 2014 di Resort World Theater. Bagi yang suka pertunjukan musikal kayak Matah Hati atau Onrop!, pasti bakal jatuh cinta juga sama musikal LightSeeker ini.

Harga tiketnya mulai dari SGD 48 – SGD 148. Pertunjukannya setiap hari Kamis – Selasa, memakan waktu selama 90 menit dengan break 20 menit. Untuk info lebih lanjut, bisa cek ke lightseeker.com.sg atau rwsentosa.com.

The General

The General

Sebagai penikmat pertunjukan musikal, LightSeeker berhasil memenuhi ekspektasi dari gua dan harga tiket yang dipatok. Karena dari menit pertama aja, gua udah dibuat ber-wow-wow ria, tanpa harus koprol sebelumnya.

Yang pertama kali membuat gua terpana adalah set panggungnya. Dengan props segede gaban (meski sampe sekarang gua juga bingung, emang gaban segede apa sih?) dan pewarnaan yang ciamik, sebagian besar set panggung LightSeeker dibuat dengan niat banget.

Contohnya di adegan pertama, saat para The Imps –makhluk hutan yang menjadi bumbu komedi di musikal ini– sedang bermain-main di hutan. Pohon-pohon tinggi lengkap dengan akar tebal yang menggelayut dan ranting yang kokoh, membuat panggung yang besar jadi ga terkesan lowong dan sepi. Lebarnya panggung juga ga membuat mereka kebingungan, namun justru menjadikan hutan buatan mereka makin terkesan lebat oleh pohon-pohon yang berjejer sampai ke belakang. Set panggung kayak gini jelas ga bisa dimulai dengan diskusi seperti,

“Cuy, sore-sore gini enaknya ngapain ya? Iseng nih.”
“Bikin set panggung LightSeeker aja, gimana?”
“Boleh deh. Tapi abis gue jemput emak gua di Kedoya dulu ya.”
“Beres!”

Semuanya dibikin dengan niat banget.

Props-nya pun ga hanya jadi pajangan semata. Beberapa adegan malah menjadikan props-nya sebagai atraksi utama, alat untuk berakrobat ria. Contohnya di adegan pembuka berlatar hutan tadi. The Imps ga hanya berlari wara-wiri di hutan, juga asik lelompatan bermain trampolin dan bergelayutan di akar yang menggantung. Serunya lagi, ada satu momen di mana mereka bergelayutan mengarah ke penonton. Mereka jadi ga asik sendiri di atas panggung, tapi juga memanfaatkan dimensi di area penonton.

Atau adegan di markas besar Dark Army pimpinan The General. Adegan yang muncul tepat setelah break 20 menit ini malah full akrobat dengan trampolin dan trapeze. Para pasukan yang lompat ke sana ke mari membuat banyak keriaan di atas panggung. Meski begitu, dua mata per kepala tetap cukup untuk memperhatikan semuanya. Itu karena aransemen dan urutan tampilnya diatur sedemikian rupa sehingga membuat kita ga pusing harus fokus ke mana.

Adengan lompat-lompatan ini jadi adegan paling favorit gua sepanjang pertunjukan. It was like human fireworks. Seru abis!

Acrobatic

One of the acrobatic scenes

Jika adegan trampolin tadi jadi adegan favorit, maka lagu paling keren versi gua jatuh di adegan menit ke-40 sampai sekitar menit 45. Lagu ini dinyanyikan oleh salah seorang budak Usha saat melihat Nova terbaring pingsan di penjara mereka. Lagu dan aransemennya sederhana, namun justru itulah yang membuatnya menjadi indah dan berkesan. Suara budak yang menyanyikan lagu ini pun halus dan jernih banget.

Ga hanya suara, tapi adegan itu bak oase bagi mata yang kering karena ada satu penari dengan kelenturan badan di atas rata-rata, meliuk-liuk seperti menerjemahkan setiap liriknya menjadi gerakan yang superluwes.

They was like tingling in my heart. How I loved this scene.

Nova and The Slaves

Nova and the Usha’s Slaves

Tapi yang membuat gua sangat menikmati pertunjukan musikal LightSeeker tentu saja karena para pemainnya. Karena ini pertunjukan musikal, karakter suara dan kecocokan karakter menjadi sangat krusial. Ga kebayang kan kalo karakternya jahat tapi yang meranin itu Suneo? Makanya, pemilihan pemain ini jadi penting banget. Dan menurut gua, LightSeeker berhasil memilih para pemainnya dengan sangat tepat.

The General diperankan oleh Stuart Boother, yang pernah main film bareng Johnny Deep di Pirates of the Carribean 4. Dengan suara berat dan range vocal yang lebar, Stuart cocok memerankan The General yang sangar namun punya sisi putih yang belum terungkap. Begitu juga dengan Sarah Victoria Brown yang memerankan Nova, gadis misterius pembawa harapan. Suaranya yang jernih dan halus, cocok dengan karakter Nova yang protagonis. Tapi favorit gua justru jatuh kepada pemeran Usha; Vivienne Carlyle. Suaranya yang lantang dan berat pas banget meranin Usha yang licik dan haus kekuasaan. Tiap denger Vivienne nyanyi, bawaanya pengen mukul dia pake balok. Ngeselin banget.

Selain ketiga pemeran utama tadi, para pemain pendukungnya pun keliatan banget totalitasnya. Saat menari, setiap hentakan kaki dan gerakan tangan mereka itu terasa nyata. Believable. Ga ada tuh yang namanya asal gerak aja. Sangat terlihat kalo mereka itu nari karena mereka mau, bukan karena mereka harus.

The Imps

The Imps

Jadi, kalo ditanya apakah pertunjukan musikal LightSeeker itu bagus dan layak banget dicoba kalo berkunjung ke Singapura? Maka dengan yakin, gua akan menjawab yes… tapi ga tau ya kalo Mas Dhani sama Mas Anang gimana.

Karena menurut gua, LightSeeker di Resort World Sentosa itu pertunjukan kelas dunia, satu setengah jam saja dari Jakarta.

A must try.


Review Comic 8

$
0
0

Sesungguhnya sulit untuk mereview Comic 8 tanpa sedikitpun membocorkan alur ceritanya. Tapi marilah kita memulai review kali ini dengan membahas salah satu pemeran Comic 8 yang paling ditunggu kemunculannya.

Nikita Mirzani.

nikita comic 8

Pembahasan Nikita Mirzani, selesai.

Comic 8 adalah film komedi aksi yang bercerita tentang delapan orang dari tiga kelompok yang berbeda, merampok satu bank dalam waktu yang bersamaan. Ernest, Ari, dan Kemal mewakili The Gangster; mereka yang udah ahli dan memang hidup untuk berbuat jahat. Lalu ada Babe, Fico, dan Bintang yang tergabung dalam gerombolan The Amateurs; anak gang sebelah yang nekad nyari uang tambahan. Terakhir, duet Mongol dan Mudy memberi diri mereka label The Freaks; yang mengingatkan gua akan duo Tenacious D.

Chaos terjadi saat 3 kelompok ini berebut uang hasil rampokan dan polisi mengepung bank. Kedelapan rampok yang awalnya bersaing dan saling menjatuhkan, akhirnya bahu membahu supaya bisa keluar dari kepungan polisi.

Alur cerita Comic 8 dibuat maju mundur, namun asiknya, ga membingungkan. Seperti main puzzle, penonton diajak untuk memasang dan mengurut-ngurutkan adegan dengan panduan yang sangat jelas. Contohnya, Fajar Umbara (penulis cerita) dengan cerdik memakai tukang delivery pizza sebagai titik yang membalikkan cerita ke masa kini. Kemunculannya dibuat sedemikian seru dan comical sehingga membuat penonton ga mungkin lupa kalo orang ini berada di alur masa kini.

Plot ceritanya sendiri udah jadi pertanda cerdiknya Fajar. Akan ada momen di mana penonton dibuat ber-“Oh?”, “Eh?”, “Lho?”, “Kok?”, “Walah!”, atau ber-“Anjis! Ternyata begini!”.  Plot twisting yang berlapis dan mengejutkan jadi primadona dari Comic 8. Tentunya selain adegan menembak Nikita Mirzani dan dadanya yang bergetar.

Eh, oh, sampai di mana tadi? Oh iya, primadona.

Permainan kamera slow motion mode juga jadi primadona tersendiri di film ini. Slow motion mode saat tembak-tembakan membuat gua teringat akan film Sherlock Holmes: The Game of Shadows. Meski belum sekelas Guy Richie, permainan kamera model begini oleh sineas Indonesia udah boleh banget lah.

Props-nya pun keren. Suara dan percikan api yang dihasilan dari setiap tembakan membuat gua berkomentar, “Niat banget euy!” Suara tembakannya ya emang kayak suara tembakan yang sering kita denger di film-film luar. Ga kayak suara petasan di kondangan orang Betawi. Suaranya ya DOR-DOR-DHUAR, bukan TOR-TAR-TOR-TAR-KAWIN-KAWIIIN! Meski sesekali ada efek api dan ledakan kayak di sinetron Indosiar, itu jadi termaafkan oleh scene meledaknya brankas utama yang terlihat nyata. Epic.

Lalu gimana akting delapan stand up comedian yang jadi poros utama film ini?

Harus diakui, akting mereka ternyata oke juga. Bahkan menurut gua, ada beberapa comic yang sepertinya akan punya karier panjang di dunia layar lebar.

Ernest Prakasa, contohnya. Dengan postur ideal dan mimik yang meyakinkan, Ernest pas banget jadi gangster. Adegan yang paling keren adalah ketika Ernest menggrebek rumah bandar narkoba. Pose dan gestur tubuhnya saat menembak membuat dia terlihat kayak ga akting, tapi emang udah biasa megang senjata. He was like Cho Yun Fat without the fat. His acting was believable.

Ditambah lagi, di tengah kurangnya dunia perfilman kita akan aktor berparas Cina, sepertinya Ernest bisa memanjangkan langkahnya dan menggantikan posisi Delon di acara infotainment setiap Natal dan Imlek. Layak kita tunggu film Ernest berikutnya… dan kemunculannya di infotainment.

Selain Ernest, yang layak dapat sorotan lagi adalah Babe Cabita. Sumpah nih orang kocak banget. Logat Batak dan mukanya yang galak-tapi-dungu berhasil jadi pemantik tawa. Seinget gua, adegan yang melibatkan Babe hampir selalu berhasil menuai tawa dari mayoritas penonton di dalam bioskop. Bukan senyum lho, tapi tawa. Mulai dari ngaku-ngaku jadi pengisi acara sambil joget-joget di pohon, ngambil handphone yang jatuh lalu selfie, bahkan ngangkat telpon dari polisi aja kocak banget. Two thumbs up for Babe!

Selain bertaburan stand up comedian, Comic 8 juga bertaburan selebritas yang cameo di sepanjang film. Biasanya, cameo ya cameo. Numpang lewat, ga penting, hanya sebatas menuh-menuhin nama orang terkenal di poster film dan credit title. Tapi di Comic 8, semua cameo-nya bener-bener kepake. Entah emang terkait alur cerita atau untuk keperluan jokes.

Salah satu kekurangan Comic 8 adalah beberapa adegan yang gua rasa kurang efektif dan kadang membuat bingung atau dragging. Contohnya adegan pertama saat film baru mulai. Selain bingung mencocokkan di mana pasnya puzzle ini dengan alur cerita secara keseluruhan, adegan ini bikin bit rampok-minta-apa jadi terasa garing saat diputar kedua kalinya di set perampokan bank.

comic 8

Overall, dari segi alur cerita dan plot twisting-nya, Comic 8 mengingatkan gua akan Ocean Eleven, Now You See Me, 21, dan film-film sejenis. Tapi di satu sisi, Comic 8 juga mengingatkan gua akan film-film Stephen Chow dengan jokes-nya yang epic dan comical banget.

Mungkin kalo Ocean Eleven kawin sama Kung Fu Hustle, anaknya ya si Comic 8 ini. Film yang cerdik, seru, dan comical. Atau jika dirangkum ke dalam satu kata yang lebih padat, Comic 8 ini film yang… gokil.


How to Start My Day

$
0
0

Selain emang niat berlibur, gua beberapa kali melakukan traveling kilat dalam rangka perjalanan dinas.

Itu semua gara-gara pekerjaan di unit baru yang gua emban sejak pertengahan 2013 lalu. Di pekerjaan yang baru ini, terkadang gua harus melakukan perjalanan dinas dalam 1-2 hari doang. Seperti yang gua alami pada awal bulan Januari 2014 ini. Di tanggal 8 Januari kemarin, gua diminta kantor untuk ke Medan, Sumatera Utara.

Kalo lagi dinas keluar kota, kerjaan gua biasanya ga jauh-jauh dari meeting. Nerangin ini itu, sambil sesekali ngebayangin enaknya makan apa abis ini.

Biasanya, gua akan milih penerbangan pagi, set jadwal meeting setelah makan siang, lalu sorenya jalan-jalan keliling kota sebelum pulang besok paginya. So little time too much to do.

Selain lebih banyak waktu luang, gua lebih nyaman untuk meeting ga lama setelah mendarat. Badan yang masih segar dan wangi bikin level percaya diri gua masih terjaga di titik puncak. Dengan produksi keringat gua yang di atas rata-rata, rasa-rasanya ga enak aja gitu mimpin rapat kalo udah sore. Bisa-bisa gua disangka abis narik becak… pake tambang sama gigi.

Begitu juga dengan rencana gua ke Medan kemarin. Gua beli tiket penerbangan paling pagi, ngobrol dengan tim Medan untuk set meeting di siang hari, lalu nandain tempat makan mana yang paling enak se-Medan. Pokoknya jadwal selama perjalanan dinas gua ke Medan udah terencana dengan rapih.

Tapi manusia boleh berencana, orang Medan juga yang menentukan.

Sesaat setelah gua menghidupkan handphone di bandara Kuala Namu, sebuah SMS masuk dan mengatakan bahwa mereka ga bisa meeting siang ini karena ada urusan mendadak. Alhasil, jadwal meeting pun digeser ke sore hari. Gua yang udah terlanjur mendarat jam setengah 10 pagi pun mati gaya. Ini gua mau ngapain sampe sore? Bangun candi?

Tapi gua ga abis akal. Meski jadwal gua digocek orang Medan, gua mesti bisa sliding tackle balik. Keluar dari bandara Kuala Namu, gua buru-buru menuju stasiun untuk naik kereta menuju Medan. Setelah 45 menit perjalanan, sampailah gua di ibukota Sumatera Utara tersebut, manggil taksi, dan langsung menuju hotel yang udah dipesan sebelumnya.

Karena jadwal meetingnya sore, gua memutuskan untuk muter-muter cari makanan dulu siang harinya. Setelah ganti baju, gua langsung manggil becak motor. Awalnya becak motor itu ga nengok. Panggilan kedua gua juga gagal membuat dia menoleh. Untung ada batu.

Setelah kena sambit, gua duduk di samping pak supir yang mengendali becak motor supaya baik jalannya. Tujuan makan siang gua hari itu awalnya cuma satu, yaitu Soto Medan Sinar Pagi. Tapi gara-gara belum puas dan cacing dalam perut berunjuk rasa, gua melanjutkan perjalanan makan siang ke Kwetiau Ateng, ga jauh dari situ.

Sialnya, matahari lagi terik banget. Keringat yang mengucur dengan jaya, bercampur dengan bau asap makanan yang menempel di badan. Padahal ga lama lagi, ada meeting yang harus gua pimpin. Ini jelas bukan kombinasi yang bagus. Gua harus mandi sebelum menuju kantor cabang Medan. Ga enak aja rasanya mimpin rapat dengan badan berkeringat. Bisa-bisa peserta rapatnya malah nawarin gua tambang sama becak.

“Om, tarik, Om!”

Sesampainya di hotel, gua buru-buru membongkar tas dan mencari satu barang yang bisa menyelamatkan di saat gua berkeringat. Sebuah odor yang gua beli di Guardian ga jauh dari kantor gua. Sebuah sabun yang udah gua pake beberapa hari terakhir ini. Namanya Original Source, variant Mint & Tea Tree.

original source mint and tea tree

Sabun ini unik. Dari scent-nya aja udah bisa bikin kita seger. Wangi mint-nya kayak fastest lap-nya Mika Hakinen. Kenceng banget. Tiap kali mandi, hidung kita kayak disumpel mentol 2 biji. Aromanya bener-bener intens.

Menurut gua, Original Source Mint & Tea Tree paling pas kalo dipake buat mandi pagi. Niscaya bisa bikin mata yang sayup-sayup, langsung ajojing cuma gara-gara nyium wanginya. Aroma Mint & Tea Tree di hidung kayak teriakan Rod Stewart ke telinga kita pagi-pagi. Shocking, but refreshing.

This is the scent that can wake you up.

Siang itu, biar lebih nampol segernya, gua memilih untuk mandi pake air dingin. Segarnya daun mint semakin terasa greget ke kulit karena ditambah dengan guyuran air pancuran yang dingin. Sensasinya dingin-dingin menggelitik. Sensasi yang brrr banget!

Combo air dingin dan daun mint bikin gua kayak nyebur ke kolam renang yang ditaburin es batu dengan banyak pohon rindang di kanan kiri. Bawaannya pengen berendem lama-lama dan nikmatin suasananya. Setelah berpanas-panasan dengan matahari Medan, mandi model begini mau ga mau bikin gua berteriak lega di setiap cipratan airnya. Ibarat kata, ini kayak abis main bola 4 jam terus disuguhin es teh manis sama Pevita Pearce. Fresh abis!

Selain Mint & Tea Tree, masih banyak variant Original Source lain. Uniknya, semua variant Original Source rada nyeleneh, tapi tempting banget buat dicobain. Sesuai namanya, variant-nya ga jauh-jauh dari sumber-sumber asli dan alami. Kayak Lemon & Tea Tree, Vanilla & Raspberry, atau yang khusus buat cowok, kayak Mint & Walnut dan Cranberry & Honey. Now Mandi Madu song from Elvi Sukaeshi sounds applicable, doesn’t it?

Sejak pake Original Source, setiap kali mandi gua jadi punya keseruan tersendiri. Karena beda dengan sabun yang sebelumnya, Original Source bukan hanya menawarkan kebersihan, tapi juga, pengalaman. Because showering with Original Source is an intense way to start my day.

Menit berikutnya, gua udah handukan, keluar kamar mandi, pake kemeja kantor, dan bersiap menuju kantor cabang Medan. Tanpa lupa memakai celana tentunya.

Level pede gua kembali ke titik puncak. Bau-bau asap soto dan kwetiau udah tergantikan dengan aroma mint yang bikin gua nyaman dan makin percaya diri. Sepatu gua pasang dan tas kerja gua gotong. Setelah memastikan ga ada barang yang tertinggal, gua mengangkat kartu akses hotel dari electric pod-nya dan menutup pintu rapat-rapat.

Now my day has just started.



Kenapa Ga Bosen ke Universal Studio Singapore?

$
0
0

Pagi itu gua memasuki kawasan Universal Studio Singapore dengan satu pertanyaan ini di kepala: “kenapa ya gua ga bosen ke sini?”

Universal Studio Singapore

The Happy Faces

Setelah naik MRT North East line ke arah Harbourfront dan naik Sentosa line seharga SGD 4, akhirnya gua, pacar, dan adiknya sampai juga di Resort World Sentosa Singapore. Gua sampai di sana beberapa menit sebelum jam buka, namun puluhan orang udah berjejalan di depan bola dunia Universal yang masyur itu. Pada ngapain? Ya pada foto lah ya. Masa mau ikut kelas menggambar Pak Tino Sidin?

Ini adalah kali kedua gua berkunjung ke Universal Studio Singapore (USS). Pertama kali gua ke sini itu akhir tahun 2010, ketika USS baru buka beberapa bulan. Meski ini udah yang kedua kali, namun excitement-nya masih sama kayak waktu pertama kali gua ke sini. Perasaan ga sabar pengen main dan seseruan udah menggelinjang sejak bangun tidur tadi pagi. Begitu jam menunjukkan tepat pukul 10, penantian gua pun usai. Pintu dibuka dan kita bertiga langsung bergegas masuk.

Setelah melewati area Hollywood, gua langsung belok kanan, masuk zona New York untuk nyobain wahana yang katanya ga ada di Universal Studio lain: Sesame Street Spaghetti Space Chase. Atraksi ini belum ada waktu pertama kali gua ke sini, makanya gua penasaran mau nyobain.

Sesame Street Spaghetti Space Chase ini mirip-mirip sama Istana Boneka di Dunia Fantasi Jakarta. Bedanya, kalo di Istana Boneka kita naik perahu, maka di Sesama Street Spaghetti Space Chase kita naik kapal luar angkasa. Bedanya lagi, selama permainan kita punya misi menyelamatkan Elmo yang diculik alien. Jadi kita ga cuma sekadar lewat dan liat-liat aja, tapi ada jalan cerita yang bisa disimak. Serunya lagi, track kapal luar angkasanya ini dibuat ga keliatan dan kita kayak bener-bener ngambang di antariksa. Asoy.

Kelar main di wahana keluarga ini, kita bertiga langsung menuju zona Sci-fi City untuk main atraksi yang katanya paling seru se-USS: Transformers The Ride; wahana hyper-realistic 3D, sebuah combo roller coaster dengan animasi 3D.

Ditilik dari antrian yang lumayan panjang, kayaknya sih wahana ini emang keren banget. Namun asiknya, nunggu di barisan jadi ga ngebosenin karena, lagi-lagi, ada cerita yang bisa kita tonton sepanjang mengantri. Di wahana ini, ceritanya kita adalah sukarelawan yang ditugaskan untuk menyelamatkan Allspark yang mau dicuri dari NEST Headquater.

Konsepnya keren banget ga sih? Maksud gua, kita ga hanya diminta untuk duduk dan nonton para Transformers beraksi. Tapi kita jadi bagian dari pertarungan sengit antara Autobots dan Decepticons. We are part of the attraction.

Reaksi gua setelah naik Transformers? Sumpah, pengen naik terus! Keren abis! Kalo aja antriannya pendek, bisa-bisa waktu satu hari gua abisin main di sini. Efek 3D dan mobil yang bergerak dengan kecepatan tinggi bikin kita bener-bener kayak lagi ada di dalam film. Bagian favorit gua adalah saat mobil kita dilempar ke langit lalu tersedot oleh salah satu anggota Decepticons. It makes me hate gravity so bad!

Keluar dari Transformers, gua dan pacar masih asik ngebahas gimana serunya wahana tadi. Bener-bener wahana yang ngasih pengalaman beda dan harus banget dicobain. Ga bakal nyesel meski harus ngantri panjang.

Percaya deh.

Sci-Fi City - TRANSFORMERS The Ride - OPTIMUS PRIME battles MEGATRON

Transformers The Ride – Optimus Prime battles Megatron

Salah satu hal yang bikin gua kepengan banget balik lagi ke USS adalah wahana yang gua datengin berikutnya: Revenge of The Mummy.

Kenapa gua pengen main ini lagi? Itu karena… saat pertama kali naik Revenge of The Mummy, gua merem. Serem cuy. Tapi gara-gara penasaran, gua jadi balik dan kali ini gua berikrar, di sepanjang permainan, gua akan buka mata. Mata kaki.

Ketakutan gua bukan isapan jempol. Antrian yang pendek jadi tanda betapa intensnya wahana ini. Revenge of The Mummy adalah roller coaster berkecepatan sangat tinggi dengan tikungan tajam, putaran balik, dan track mundur. Masih belum terasa intens? Gimana kalo gua bilang bahwa semua keseruan tadi terjadi di dalam kegelapan? Iya, cuy, gelap-gelapan!

Di roller coaster biasa, kita bisa tau apa yang ada di hadapan kita dan gimana mengantipasinya. Nah ini gelap-gelapan! Kita kan jadi ga tau di depan bakal ada apaan. Apa akan belok kiri, kanan, muter balik, atau malah turunan yang menukik? Ga keliatan apa-apa! Yang jelas, kita cuma bisa teriak! Aaak!

Ancient Egypt - Revenge of The Mummy (Facade)

Ancient Egypt – Revenge of The Mummy

Total ada 24 wahana dan atraksi di 7 tema zona, yang 18 di antaranya merupakan atraksi baru yang khusus dirancang untuk Singapura. Namun selain wahana permainan yang gokil dan seru abis, menurut gua, yang menarik dari USS itu adanya talent-talent yang memang disiapkan untuk berfoto bareng pengunjung. Yang paling rame dan lagi happening di Path orang se-Indonesia tentu aja foto bareng Minions; monster kuning imut dari film Despicable Me.

Dan sebagai penganut mainstream abis dan anggota kaum kelas menengah ngehe yang teladan, tentu aja gua ga mau ketinggalan.

Me and Minions

Three cute Minions!

Selain Minions, kita beberapa kali foto dengan karakter film lain. Ada Po-nya Kung Fu Panda, Bumble Bee, Betty Boop, Frankenstein, Woody Woodpecker, Scorpion King, dan masih banyak lagi.

Yang gua salut, para talent ini bukan hanya memakai kostum untuk berfoto bareng pengunjung. Tapi mereka berakting biar menjadi karakter itu sesungguhnya. Frankenstein bener-bener jadi monster yang jalannya pelan, berat, dan berwajah menyedihkan. Bukan orang berpakaian monster yang ketika sesi foto selesai, mencopot kostumnya dan dadah-dadah sama anak kecil. He wants us to believe that he is THE Frankenstein.

Dengan konsep yang kayak gitu, ditambah latar venue yang mirip dan back sound yang setema dengan zonanya, karakter-karakter yang tersebar di seluruh penjuru USS membuat kita kayak lagi terjebak di tengah-tengah film. It was like we are in a movie.

Kumpulan karakter yang tersebar tadi akhirnya berkumpul saat Hollywood Dreams Parade digelar. Tujuh tema area dan lebih 100 talent tumpah ruah di sepanjang jalanan Universal Studio Singapore. Parade yang berlangsung tepat jam 5 sore dan berlangsung kurang lebih 30 menit ini megah dan foto-able banget. Sayang untuk dilewatkan.

Hollywood Dreams Parade - Lost World

Hollywood Dreams Parade – Lost World

Langit mulai gelap dan kaki udah pegel. Gua akhirnya memutuskan untuk pulang dan keluar dari USS dengan sebuah jawaban atas pertanyaan yang gua bawa saat masuk ke sini pagi tadi. Tentang kenapa gua ga akan pernah bosen ke Universal Studio Singapore.

Itu karena main di Universal Studio Singapore ibarat nonton film favorit. Mungkin kita udah tau di menit ke berapa jagoannya akan ditabrak sama mobil, adegan mana si cewek bakal ninggalin cowoknya, atau dialog apa yang diomongin sama penjahatnya. Tapi meski udah nonton berkali-kali, kita ga akan pernah bosen. Karena ini film favorit kita. Dan itu yang gue rasain saat main di Universal Studio Singapore.

Because at Universal Studio Singapore, we do not only watch our favorite movies. We are riding the movies.

Bosen? No way.


8 Tips ke Universal Studio Singapore

$
0
0

Akhir bulan Januari kemarin, gua jalan-jalan ke Singapura dengan tujuan utama bermain di Universal Studio Singapore (USS). Ini adalah kali kedua gua ke sini, setelah akhir tahun 2010 sempet mampir bareng keluarga ke amusement park ini. Kali ini kayaknya bakal lebih seru karena gua ke sana bareng pacar dan adiknya yang sama-sama penyuka adrenaline rush.

Nah, di postingan kali ini gua mau kasih 8 tips jika kalian mau main-main juga ke USS, terutama buat temen-temen yang baru pertama kali ke sana. Ada beberapa hal yang sebaiknya disiapkan sebelum dan selama seseruan di sana. Seperti yang biasa gua bilang kalo bikin postingan model begini, semoga kiat-kiat di bawah berguna buat nusa dan bangsa.

Here we go.

1. Spare your time!

Percaya deh, main di USS itu ga bisa sebentar. Dua kali gua ke sini, dua-duanya memerlukan waktu hampir satu hari penuh. Dengan 7 zona dan lebih dari 20 atraksi, USS bakal menyita waktu kita seharian. Belum lagi kalo kita suka banget dengan 1 wahana dan pengen main lebih dari sekali. Pasti bisa lebih dari 5-6 jam.

USS sendiri buka dari jam 10 pagi dengan waktu tutup yang bervariasi antara weekday dan weekend. Untuk jadwal jelasnya, bisa dicek di sini, dan cek tab “Visitor Info”.

Saran gua sih datang ke USS lebih awal, foto-foto di bola dunia, liat-liat retail shops yang berjejer di depan, sebelum akhirnya masuk dan having fun di dalam. Jangan datang jam 4 sore, makan kuaci, lalu pulang. Ini USS, bukan layar tancep!

Jadi, jangan lupa untuk spare waktu yang banyak di USS saat kalian menyusun itinerary ya!

2. Selalu cek jadwal

Semua pertunjukan dan photo session di USS punya jadwalnya. Pertunjukan kayak Monster Rock, atau mau foto bareng Minions, semua ada keterangan waktu dan tempatnya, jadi mesti selalu cek jadwal biar ga ketinggalan. Untuk tau jadwal lengkapnya, kalian bisa ambil selebaran yang biasanya ada di sebelah kanan ketika kita baru masuk ke zona Hollywood. Di situ tertulis jelas, jadwal atraksi dan sesi foto yang dibagi per zona.

Remember, the show always start on time. So be punctual!

3. Tunggu agak sorean

Kalo kalian adalah para pemacu adrenalin dan pengen banget main Transformers The Ride, usul gua sih dateng ke wahana ini agak sorean, sekitar jam 3 atau 4. Karena dari yang gua alamin sendiri, orang-orang cenderung masuk USS dan berbondong-bondong langsung menuju ke Transformers.

Bulan Januari kemarin, gua dua kali ngantri di Transformers, yaitu pagi (sekitar jam setengah 11) dan sore (sekitar jam 4). Antrian waktu pagi lumayan panjang, namun begitu sore, panjang antrian berkurang sampai sepertiganya.

Lumayan.

4. Bawa baju ganti

Dan jika perlu, sampai ke daleman!

Itu karena di Jurassic Park Rapid Adventure, kemungkinan besar kalian bakal basah kuyup. Dan kalo lagi sial, basah kuyupnya sampe ke celana dan daleman. Jadi ada baiknya kalian bawa tas yang berisi baju ganti.

The Lost World - Jurassic Park Rapids Adventure

The Lost World – Jurassic Park Rapids Adventure

Males bawa-bawa tas pas lagi ngantri? Simak tips gua berikutnya.

5. Simpan di loker

Di beberapa wahana yang mengharuskan kita meninggalkan tas, tersedia loker untuk menyimpan barang-barang kita sementara. Seinget gua ada 2 wahana yang mengharuskan kita ga bawa tas, yaitu di Revenge of the Mummy dan Jurassic Park Rapid Adventure.

Kalo gua ga salah nginget, untuk menggunakan loker di Jurassic Park itu harus bayar SGD 4 per jamnya. Tapi loker di Revenge of the Mummy gratis di 45 menit pertama. Asiknya, kedua wahana ini letaknya sebelahan. Jadi kalo kalian yakin antrian di Jurassic Park Rapid Adventure ga memakan waktu lebih dari 45 menit, usul gua sih simpen barang-barang di loker Revenge of the Mummy aja.

Gratis, bok.

6. PMP. Posisi Menentukan Pakaian.

Salah satu pertunjukan yang wajib lu tonton selama berada di USS adalah Waterworld, sebuah adaptasi dari film layar berjudul sama yang dibintangi Kevin Costner. Sebagian besar atraksi di Waterworld terjadi di atas air dan bisa berdampak cipratan ke arah penonton.

Nah, di pertunjukan ini, ada 3 jenis kursi yang bisa menentukan kondisi pakaian kita selesai menonton. Kursi Dry adalah area di mana penonton bisa hidup tentram, damai dan jauh dari kemungkinan terciprat air. Lalu ada Splash, kursi untuk orang-orang yang masih mau terciprat. Dan terakhir ada Soak, daerah untuk orang yang emang kepengen basah kuyup.

Jadi, inga-inga, posisi menentukan (kondisi) pakaian. Ting!

7. Hollywood Dreams Parade 

Kalo mau nonton parade Hollywood Dreams, di mana ada lebih dari 100 talent meramaikan jalanan di sepanjang Universal Studio Singapore, kalian mesti dateng pas Sabtu dan Minggu. Selain weekend, ada hari-hari tertentu yang menggelar parade megah dan photo-able ini.

Hollywood Dreams Parade - Madagascar

Hollywood Dreams Parade – Madagascar

Buat jadwal lengkapnya, bisa cek langsung di sini, buka tab “Visitor Info”, dan cari kode HDP di kalender yang tersedia.

8. DISKON!

Nah, ini nih tips yang paling penting.

Kalo kalian ada rencana ke USS sebelum tanggal 31 Maret, Resort World Sentosa lagi berbaik hati ngasih diskon dalam rangka merayakan keberhasilan mereka mendapatkan penghargaan untuk yang ketiga kalinya sebagai “Best Integrated Resort” di ajang TTG-Travel Awards (ajang penghargaan untuk industri pariwisata se-Asia Pasifik).

Mereka lagi ada promosi, tiket USS orang dewasa yang biasanya seharga SGD 74, jadi cuma SGD 68!

Gimana, lumayan banget ga tuh? Apa, masih kurang? Nih, gimana kalo gua bilang, harga SGD 68 itu udah termasuk SGD 10 untuk kupon makan dan SGD 5 untuk voucher belanja? Gimana, lumayan banget kan? Untuk detailnya, cek aja ke sini nih.

Kalo kalian belum ada rencana ke USS dalam waktu dekat dan ketinggalan promo SGD 68 ini, kalian bisa pantengin terus website rwsentosa.co.id, atau follow akun Twitter @rwsentosaID untuk tau promosi apalagi sih yang lagi mereka adain.

Dijamin, bermanfaat deh. Yuk!

Nah itu tadi 8 tips dari gua buat kalian yang mau ke Universal Studio Singapore, terutama buat kalian yang baru pertama kali mau seseruan di sana.

Kalo kalian pernah ke USS dan ada tips tambahan lagi, monggo di-share di kolom comment. Siapa tau bermanfaat juga buat yang baca postingan ini. Ditunggu :D


Wawancaur: Akuntan Yeah!

$
0
0

Sebagai orang kantoran, waktu adalah hal paling mahal yang harus dibayar ketika ingin liburan. Sempitnya jendela cuti dan ketidakpastian ijin dari atasan, membuat kadang gua harus merogoh kocek lebih dalam ketimbang mereka yang punya banyak waktu.

Mungkin itu juga yang dialamin akun termoderasi khas kaum pekerja dengan nama @Akuntan_Yeah.

Akun yang digawangi lebih dari 1 admin ini spesialis membagikan keluh kesah kaum kerah putih. Tentang lembur yang ga kelar-kelar atau rekan kantor yang ga pintar-pintar. Semuanya disampaikan secara tajam, sarkas, dan kadang, ngehe.

Kayak apa sih kehidupan asli adminnya? Dan kenapa mereka sampai perlu membuat akun termoderasi? Jawaban atas 2 pertanyaan tadi dan pertanyaan-pertanyaan lain akan dijawab dengan santai cenderung slenge-an oleh satu perwakilan dari admin Akuntan_Yeah di wawancaur kali ini.

Wawancaur adalah proses wawancara yang dilakukan secara awur-awuran. Pertanyaan disusun semena-mena dan boleh dijawab suka-suka. Proses wawancaur dengan Akuntan_Yeah benar-benar dilakukan via Whatsapp. Wawancaur diedit sesuai kebutuhan. Gambar dipinjam dari sini. Terima kasih.

Akuntan Yeah

Min, certain dong awal mula bisa ada akun Akuntan_Yeah itu gimana. Tujuannya buat apa sih?

Katanya yang bikin sih supaya ada sarana buat melampiaskan frustrasi karena kerjaan dan profesi. Sambil menertawakan diri sendiri dan menertawakan mereka-mereka yang jadi perantara majikan dan majikan kita.

Dan kebetulan aja yang bikinnya dulu kuliahnya akuntansi. Kalo lulusan sastra ya pasti jadi @sastra_yeah.

Bener juga sih…

Intinya sih dulu pengen nampilin harsh truth aja soal profesi ini. Baik buruknya… eh, kebanyakan buruknya sih yang ditampilin. Soalnya keburukan entah kenapa kok ya lebih lucu.

Akuntan_yeah kan suka pake istilah sahabat korporat tuh. Apa sih sahabat korporat itu?

Itu sarkas aja, buat lucu lucuan. Makin lucu kalo ada mention yang nanggapin serius, dikiranya kita seneng gitu jadi mengabdikan hidup buat majikan. Kurang piknik itu orang.

Apa sih asiknya sih jadi akuntan?

Asiknya itu kadang lu bisa memandang segala sesuatu dari sudut yang berbeda, beda dari perspektif yang populis.

Contohnya gimana, Min?

Misal perkebunan sawit.

Oh, cabe…

ITU RAWIT!

Woles, Min, Woles. Gitu aja kok sawit?

ITU SEWOT!

Oke. Lanjut!

Nah, orang taunya perusahaan sawit itu penjahat anti lingkungan lah, katanya merampas tanah adat lah, yang tidak mengikutsertakan penduduk asli sekitar lah, segala macem deh.

Kalo pernah visit audit ke sana, lu bisa tau ternyata banyak juga kebun sawit dibangun di atas hutan tropis yang emang udah kebakar sebelumnya. Jadi dari awal emang udah rusak itu hutan dibalakin. Terus kadang oknum masyarakat setempat juga maksa jadi manager di kebun sawit itu padahal ga kompeten karena lulusan Sekolah Dasar, misalnya.

Hmmm. Menarik, menarik.

Ya gitu lah masalah perspektif aja sih sebenernya, jadi agak beda.

Ada pengalaman menarik selama jadi akuntan?

Pernah taon baruan sama sopir klien berdua berbagi rokok di perjalanan pulang macet balik ke Jakarta. Pernah dimaki-maki bule di depan umum. Dan pernah mau dijodohin sama anaknya klien sampe diteror SMS.

Wuih, ceritain dong yang kisah lu diteror sms ama klien buat dijodohin!

Ya biasalah, ibu-ibu punya anak perawan, pengen cepet dapet cucu kali. Nanya-nanya udah punya pacar apa belom, mau kenalan sama anaknya atau ngga, ya gitu-gitu lah. Lama-lama gue bingung juga, ini mau jodohin anaknya atau emaknya yang doyan sama gue? Hahahaha.

Hahahaha. Terus lu jawabin apa?

Jawab seadanya aja, “nggak”, “iya”, “mau serius kerja dulu”, dll. Yang penting selamet dulu deh.

Menurut lu, apa yang terpenting dalam sebuah pekerjaan? Gaji, lingkungan, apa pekerjaan yang sesuai dengan skill?

Kalo itu pekerjaan bukan passion lu, yang paling penting, pekerjaan itu harus bisa memberikan ilusi kebaikan yang cukup gede supaya lu bertahan. Bisa duitnya, bisa benefit-nya kayak soft loan, lingkungan temen kerja yang cocok, bos yang baek, work life balance, dll.

Nah, ilusi yang paling penting buat gue adalah duit, karena itu kompensasi yang paling bisa lu measure.

Apa arti cuti buat seorang akuntan?

Cuti itu kalo di KAP (Kantor Akuntan Publik) bisa macem-macem artinya.

Satu, atasan kamu punya rencana kerja yang baik, jadi bisa kasih kamu cuti yang ga ganggu kerjaan. Dua, KAP kamu kurang klien. Tiga, KAP kamu ga bisa bayar overtime (OT).

Biasanya kalo cuti ngapain, Min?

Cuti ya biasanya tidur aja di kosan.

Hampa banget…

Kalo cuti panjang baru deh pulang kampung ketemu orang tua dan dengerin ocehan, “sampe kapan lo mau kerja sama orang, tabungan udah berapa? Sampe kapan mau gini-gini terus? Itu liat si A udah punya rumah di mana, dll.”

Miris banget…

Ya, begitulah.

Pernah ada cerita lucu pas mau ngajuin cuti?

Hahaha… gak ada.

Hahaha. Ya gitu deh.

Kenapa pake akun termoderasi, Min? Kenapa ga pake akun pribadi dalam menyampaikan pesan-pesan ke sahabat korporat?

Itu gampang jawabannya.

Karena?

Karena gue… masih pengen gajian.

Hahahaha.

Dulu, para founding fathers-nya pengen akun ini bisa jadi corong uneg-uneg orang kantoran. Kebetulan aja, karena waktu itu banyak yang kerja di KAP, makanya jadi Akuntan_yeah. Mereka sadar banyak uneg-uneg yang ga bisa difrontalin atau dilempar langsung ke manajemen kantor.

Misalnya, masalah standar, dari OT yang dipotonginlah dengan alasan yang ga jelas, sampe ke masalah kebijakan brengsek kantor yang sayangnya kebanyakan dari pegawai kantoran manut-manut aja, ga punya nyali kayak buruh-buruh pabrik untuk fight back. Jadi, kami lebih memilih resign.

Sampe ke bahas masalah-masalah umum kayak, kenapa sih salary harus rahasia? Kenapa ga terbuka aja, ga suka temen lu gaji lebih gede ya lu protes, lu ga puas jawaban manajemen ya lu resign atau lu fight terus.

Nice insight nih.

Setidaknya dengan akun ini uneg-uneg tersalurkan, tanpa harus khawatir lah dianggep macem-macem di kantor.

We’re basically cowards aja sih, menertawakan diri sendiri sambil cari temen tertawa miris bareng dan lempar isu sana sini.

What does it take to be happy as an employee?

Lower your expectation.

Usaha supaya merasa cukup aja terus, selalu liat pengangguran di luar sana, pasti selalu ada yang lebih ancur nasibnya daripada lu sekarang yang masih untung bisa gajian… walau kadang gajiannya bisa molor juga tergantung cash flow perusahaan.

Ada pesan-pesan yang ingin dibagi ke para sahabat korporat?

Jangan sedih, karena kalian gak sendirian.


Tepat Waktu

$
0
0

“Bahasa Inggris-nya biru apa, anak-anak?”

“Blue!”

“Kalau bahasa Inggrisnya buku?”

“Book!”

“Kalau bahasa Inggrisnya tenggelam?”

“Blubuk, blubuk, blubuk…”

Suara itulah yang sedang jadi soundtrack saat mobil gua membelah genangan air setinggi betis orang yang udah siap nikah secara mental dan finansial tapi mungkin belum punya pasangan. Betis orang dewasa.

Memang beginilah resiko mengambil rute penerbangan di awal tahun. Hujan besar yang jadi siklus tahunan Jakarta membuat perjalanan jadi terganggu. Bukan hanya jadwal penerbangan yang delay karena cuaca, tapi perjalanan dari rumah ke bandara pun bisa terhambat karena hujan deras yang sering berbuah banjir di Jakarta. Dan itulah yang saat ini sedang gua alamin.

Gua sedang menerjang banjir demi bisa ke bandara.

Semua bermula ketika gua membeli tiket penerbangan pertama ke Singapura, pukul 7 pagi. Malam sebelumnya, gua pesan taksi agar jemput gua sekitar pukul 5. Kurang lebih dibutuhkan 45 menit dari rumah gua ke bandara saat subuh. Atau 15 menit jika digendong oleh The Flash. Setelah selesai pesan taksi dan packing, gua pun pasang alarm dan memutuskan untuk tidur.

Besoknya, gua bangun tepat pukul 4 pagi. Sialnya, bukan oleh alarm tapi gara-gara bunyi geledek yang kenceng banget. Di luar, hujan sedang turun sederas-derasnya deras. Tapi gua masih optimis kalo hujannya cuma sesaat, karena biasanya hujan besar itu bukan hujan yang awet. Yang awet itu cendol.

Guys, mau ke mana, guys? Buru-buru amat? Itu celananya kok ga dipake dulu? Guys?

Iya, iya, yang tadi itu dawet. Oke, lanjut ya.

Setelah mandi dan bersiap, yang gua lakukan berikutnya adalah duduk manis, menunggu pesanan taksi gua datang. Tapi setelah lewat 5 menit dari waktu yang dijanjikan, gua langsung inisiatif nelpon pangkalan taksi.

“Maaf, Pak,” jawab suara di ujung telpon, “Ga ada taksi yang mau ke sana. Banjir, katanya.”

Banjir? Gua buru-buru keluar dan melongok ke balik pagar. Meski hujan besar, di depan rumah gua masih terlihat becek-becek doang. Gua pun menjawab, “Pak, di sini ga banjir. Hujan sih. Tapi ga banjir.”

“Banjir, Pak.”

“Bentar, bentar. Ini Jakarta-nya sama ga sih?”

“Akses ke sananya banjir, Pak,” lanjut si Bapak.

Karena waktu mepet, akhirnya gua menyudahi perdebatan apakah kita berada di kota yang sama atau ga, dan membatalkan pesanan taksi. Nyokap yang sedari tadi nemenin, menyarankan untuk membangunkan kakak gua yang masih tertidur. Lebih baik gua minta kakak gua untuk dianterin keliling-keliling nyari taksi di jalan.

Singkat cerita, gua, kakak, dan nyokap keliling-keliling di tengah hujan deras. Namun perjalanan mencari taksi berbuah nihil. Sepanjang penglihatan kami, ga ada satupun taksi yang mangkal atau berkeliaran subuh itu.

Gua bingung. Semakin bingung ketika melihat jam di tangan udah menunjukkan pukul setengah 6. Gua harus jalan ke bandara sekarang kalo ga mau ditinggal pesawat.

“Udah, Roy, gue anterin aja ya ke bandara. Daripada telat,” tawar kakak gua yang dengan cepat gua iyakan.

Tapi masalah ga selesai sampai di sini. Seluruh akses antara rumah gua dan bandara udah tergenang air. Banjir udah meluas ke mana-mana. Sementara jarum jam terus berputar, ga menunggu gua menemukan akses tercepat tanpa banjir ke bandara.

Di saat itulah, gua mulai panik.

“Duh, gimana nih ya? Apa batalin aja ya ke Singapura nya?” kata gua di tengah jantung yang berdegup cepat.

“Kita lewat pintu tol sana, terus terobos aja deh banjirnya,” ajak kakak gua yang nyokap gua iyakan juga. Kakak gua puter kendali dan menuju pintu tol terdekat meski tau kemungkinan besar di sana juga tergenang air. Ternyata benar dugaan dia, air di depan pintu tol udah setinggi 40-50 cm. Mobil gua yang berjenis city car harus rela diajak setengah berenang.

Blubuk, blubuk, blubuk…

Sepanjang menerobos genangan air, nyokap berdoa. Kakak gua juga jalanin mobilnya pelan banget, harap-harap ga ada air yang menyelinap masuk ke dalam mobil, atau ga ada lobang yang bisa bikin mobil nyangkut. Pikiran gua sendiri terpusat di satu masalah: jam penerbangan. Waktu yang tersisa sebelum pesawat take off tinggal 1 jam lagi.

Blubuk, blubuk, blubuk…

Namun berkat doa dan perjuangan, akhirnya mobil gua lewat dari genangan air dan berhasil masuk ke jalan tol yang tinggi menggantung di langit Jakarta. Jalan tol pasti bebas dari macet dan banjir. Tapi ketika gua pikir masalah gua selesai sampai di sini, ternyata ada lagi cobaan yang datang.

Srek, srek, srek…

“Bunyi apaan tuh?” tanya kakak gua.

Srek, srek, srek…

Suara itu sepertinya datang dari mobil gua. Lebih tepatnya, suara itu datang dari kolong mobil. Kakak gua menepikan mobil di bahu jalan. Gua segera turun dan coba melongok apa penyebab suara tadi.

Ternyata ada karet penutup mesin bagian bawah yang copot.

Kemungkinan, karet itu copot karena terdorong oleh arus air saat mobil menerjang banjir. Mau dibiarin menggantung di bawah bisa bahaya, khawatir gesekan karet dengan aspal bisa membuat percikan api. Pengen gua tarik sampe copot juga ga bisa, karena sisi satunya masih terbaut dengan kencang.

Akhirnya gua melepaskan tali pada jaket dan mengikat ujung karet yang lepas dan menjepitnya ke kap mobil. Tapi sepertinya ini ga akan tahan lama. Kalo mobil gua dipacu kencang, masih ada kemungkinan ikatan ini lepas dan kembali menyeret aspal. Dan itu bahaya banget.

“Terus sekarang gimana?” tanya gua dalam hati.

Mobil gua berhenti sampai di sini. Mau nyari taksi juga ga mungkin, karena ga akan ada taksi kosong naik ke jalan tol. Naik ojek juga ga mungkin. Mau jalan kaki? Bandara masih jauh banget. Gua melihat jam di tangan. Ini udah jam 6 lewat.

Di momen ini, gua hanya bisa bertolak pinggang dan menundukkan kepala. Gua nyerah digempur cobaan.

Kelar urusan taksi, gua kena banjir. Kelar urusan banjir, eh mobil gua bermasalah. Gua menengadah ke atas dan protes, “Why, God? Why?”

Di saat gua benar-benar bulat ingin membatalkan keberangkatan ke Singapura, di saat semua masalah menimpa bergantian, di saat gua mulai putus asa, saat itulah sebuah harapan muncul. Tiba-tiba aja ada taksi berhenti persis di belakang mobil gua. Taksi kosong pula.

Things get better when you least expect it.

Gua langsung menghampiri taksi tadi masih dengan rasa setengah percaya ga percaya, “Pak, Bapak narik ga?”

“Mau ke arah mana, Dek?” tanya si supir, sepertinya ia ingin memastikan bahwa tujuan gua bukanlah daerah banjir.

“Bandara.”

“Boleh, boleh.”

Gua lalu berpamitan dan meminta maaf karena harus meninggalkan kakak dan nyokap gua. Kakak gua bilang setelah ini mereka akan langsung turun tol dan sepertinya ikatan tadi akan kuat kalo hanya untuk perjalanan ke rumah. Gua memeluk mereka berdua dan bilang hati-hati di jalan.

Pintu taksi gua tutup dan gua minta ke pak supir untuk sedikit menginjak pedal gas lebih dalam. I have a flight to catch.

Sisa perjalanan terhitung lancar. Gua akhirnya sampai di bandara pukul setengah 7, tepat 30 menit dari waktu take off pesawat. Gua tiba, tepat waktu. Setelah bertemu dengan pacar dan adiknya, gua menelepon nyokap untuk memastikan keadaan. Mereka berdua udah sampai rumah dengan selamat.

Semua urusan kelar, ga ada masalah berarti. Gua udah tiba di bandara, udah ketemu pacar dan adiknya, serta ga ketinggalan pesawat. Nyokap dan kakak gua juga udah sampe rumah. Masalah mobil rusak masih bisa diganti nanti.

“Haaah.” Gue menghembuskan napas panjang. Lega. Di perjalanan menuju boarding, gua hanya bisa tersenyum saat tertegur oleh pemikiran ini.

Harusnya gua ga usah begitu pusing waktu digempur persoalan. Harusnya gua bisa lebih tenang ketika dihadapkan pada masalah. Harusnya gua ga terlalu panik saat disodorkan cobaan demi cobaan.

Karena seharusnya gua yakin, kalau pertolongan Tuhan, selalu tepat waktu.

“It’s always about timing. If it’s too soon, no one understands. If it’s too late, everyone’s forgotten.” ― Anna Wintour


Maret 2014!

$
0
0

Meski Valentine jatuh pada bulan Februari, tapi gua akan ngebahas soal cinta di bulan Maret ini!

Di bulan ketiga 2014 ini, gua bakal segala sesuatunya tentang jatuh cinta. Iya, gua emang pernah bahas cinta di bulan April 2014, tapi postingan-postingan di bulan ini ga akan copy paste dari edisi terdahulunya.

Bicara soal cinta, maka gua akan banyak ngebahas tentang si pacar, dan dinamika hubungan gua dengan doi. Tentang manis-manisnya, berantem-berantemnya, atau tentang berantem manisnya. Kebetulan Februari lalu, gua dan pacar merayakan 1 tahun hubungan kita. Semoga ada cerita seru yang terbesit dan bisa diceritakan di sini.

Selain soal cinta yang erat kaitannya dengan hubungan manusia, gua juga akan ngebahas cinta manusia ke tindakan, alias hobi. Kalo ga ada halangan, gua akan cerita tentang hobi gua akan traveling dan jatuh bangun gua memroses batch 1 Toko Bahagia. Kayak gimana ceritanya? Tungguin aja deh!

Oiya, kaleidoskop saputraroy.com udah kelar lho!

Per akhir Februari kemarin, gua udah selesai mengompilasi dan menyusun hasil survey tersebut menjadi e-book yang enak buat dibaca. Nah, teman-teman pembaca yang berpartisipasi mengisi, udah gua kirimin e-book melalui email yang mereka cantumkan di penghujung survey. Bagi yang ingin mendapatkan juga, link download-nya akan gua cantumkan di widget di bulan Maret ini. Tungguin ya!

Sebagai catatan, e-book kaleidoskop ini gratis! Jadi kalian boleh bagi atau forward ke orang lain. Mau dicetak terus dibaca tiap malem juga boleh. Pokoknya bebas, selama ga diperjualbelikan.

Sebelum gua menutup postingan kali ini dengan cover edisi Maret 2014, ijinkan gua untuk merekap perjalanan saputraroy.com di bulan Februari 2014:

  • Ada 8 postingan di bulan Januari yang semuanya publish di jam cantik 11:11 WIB
  • Postingan dengan traffic tertinggi di bulan Februari adalah Review Comic 8 dengan total traffic sampai dengan hari ini sebesar 1,321 views.
  • Referrers paling rame itu datang dari search engine (Google, Yahoo, Bing, dll.) yaitu sebanyak 2,585 dan peringkat kedua diduduki oleh Twitter sejumlah 2,076
  • Total traffic untuk bulan Februari kemarin mencapai 16,001 views, dengan rata-rata 576 views per harinya.

Semoga dengan tema bulan ini, kalian makin betah main di sini dan bersama-sama kita pecahkan pencapaian bulan-bulan lalu.

Jadi, ini dia tema saputraroy.com bulan Maret 2014:

“Perihal Jatuh Cinta”

Maret 2014

Gambar adalah milik pribadi, hasil kerjasama dengan Toko Bahagia. Terima kasih.


52 Hal yang Jangan Dilakukan oleh Pria Ketika Kencan Pertama

$
0
0

1. Berdebat tentang apa warna langit.

2. Datang terlambat tanpa kabar. A big no.

3. Saat pertama kali bertemu muka, berkomentar, “Wah, kok beda ya sama yang di avatar?”

4. Avatar-nya Avatar Aang.

avatar aang

5. Pakai minyak nyong-nyong. Well, kecuali kalo kencan pertamanya di lampu merah. Dengan banci. Sambil ngamen.

6. Jaim. Jaim Wong.

7. Sibuk membangga-banggakan diri sendiri tanpa pernah menanyakan ini itu tentang gebetan. Kecuali gebetan lu emang udah diminta untuk bawa ember buat muntah.

8. Ngajak ketemuan di kantor. Kantor Urusan Agama.

9. Memaksakan untuk jalan lebih lanjut meski gebetan udah minta untuk dipulangkan saja dia pada ibunya, atau ayahnya. Bentar. Betaria Sonata, is that you?

10. Terlalu asik dengan gadget.

11. Memperhatikan gebetan dengan seksama sambil dalam hati berpikir, “Ini apanya ya yang bisa gue jadiin postingan blog?”

12. Ngajak gebetan untuk nobar.

13. Nobar kebakaran pula.

14. Menggoda gebetan dengan kalimat, “Bapak kamu…”

15. Dan ternyata dia anak yatim.

16. Curhat sambil menangis tersedu-sedu dan diiringi lagu karangan Pance F. Pondang.

17. Membicarakan dengan serius tentang harga-harga sewa gedung resepsi.

18. Atau nama calon anak yang bagus.

19. Tidak mandi. Dan menganggap itu (masih) keren.

20. Merokok di depan gebetan yang tidak merokok.

21. Terang-terangan minta dibayarin makan.

22. Atau nonton.

23. Atau combo keduanya.

24. Membiarkan gebetan pulang sendiri. Kecuali dia kenek metromini.

25. Atau bandar mikrolet.

26. Mengajak teman-teman lu untuk ikut serta. Sebanyak 11 orang. Dengan pakaian bola. Bau keringat. Lengkap dengan wasit. Dan tiang gawang.

27. Membawa barongsai tanpa alasan tertentu.

28. Pun ada alasan yang jelas, sebaiknya sih jangan bawa barongsai.

29. Udah ya, sekali lagi, jangan bawa barongsai.

30. Put the barongsai down!

31. Menanyakan berat badan, tinggi, dan umur. Mau nyari pacar apa seleksi anggota Brimob, Mas?

32. Membahas mantan.

33. Apalagi mantan Kapolda. Ga nyambung, Bro.

34. Grepe-grepe. Dia bukan sapi yang siap diperah.

35. Pergi ke tempat remang-remang. Biarkan pekerjaan terkait penerangan dan sejenisnya menjadi tanggung jawab petugas PLN.

36. Langsung nyosor. Apalagi sampe sliding tackle.

37. Memakai pakaian yang tidak nyaman, seperti jubah karnaval, topi koboi, atau baju zirah.

38. Heri. Heboh sendiri.

39. Trying so hard to impress her. Santai aja, Bro. Kalo emang cocok, ya emang bakal cair sendiri. Kalo ga cocok tapi udah naksir banget, bekep aja pake kloroform.

40. Lupa bawa uang atau kartu kredit. Kalo ternyata cocok, kan bisa langsung DP gedung buat resepsi. Ya, atau uangnya bisa untuk beli siomay. On a second thought, beli siomay terasa lebih rasional. Beli siomay aja, yes. Jangan DP gedung.

41. Pakai baju norak, seperti Versace warna-warni. Ingat, kamu bukan Anwar Fuadi.

42. Ngajak gebetan nonton film. Film porno.

43. Kurang tidur di malam sebelumnya. Jadi ga terlihat fresh dan layu. Sebelas dua belas sama sayur sisa kemaren.

44. Lupa memeriksa kendaraan sebelum berangkat. Mogok dan meminta gebetan untuk mendorong mobil sepertinya bukan aktivitas menarik di kencan pertama.

45. Bertemu, duduk, lalu menanyakan “kul or ker”, atau “asl pls”. Ini bukan mIRC, Bung!

46. Memakai parfum dengan aroma yang kurang menarik. Aroma bawang tumbuk, misalnya.

47. Memanggil gebetan dengan sebutan “Sis!”. Nanti kalo dia minta gratis ongkir kan repot.

48. Makan jengkol atau pete beberapa jam sebelum pertemuan.

49. Memasang playlist lagu-lagu galau di dalam mobil ketika sedang mengantarnya pulang. Jadi simpan koleksi CD Dygta kalian dalam-dalam.

50. Setelah selesai kencan, ngasih tips.

51. Plus service tax.

52. Membuat daftar 52 hal yang jangan dilakukan oleh pria ketika kencan pertama lalu menjadwalkannya untuk posting di blog beberapa hari kemudian.


Jatuh Cinta di S.E.A. Aquarium

$
0
0

Kecintaan gua dan pacar akan dunia satwa membawa kami ke The Marine Life Park’s S.E.A. Aquarium, Resort World Sentosa, saat traveling ke Singapura bulan Januari lalu.

Ketidakmampuan untuk berenang dan ketakutan akan tenggelam, membuat berkunjung ke aquarium seperti ini menjadi satu-satunya jalan bagi gua untuk tetap bisa menikmati dunia bawah laut. Apalagi jika aquarium yang gua kunjungin adalah aquarium terbesar di dunia!

Iya, sejak dibuka, S.E.A. Aquarium (South East Asia Aquarium) diakui sebagai aquarium terbesar di dunia oleh Guiness Book of Record. Terbagi ke dalam 10 zona, ada lebih dari 100,000 hewan laut dari 800 lebih spesies yang hidup di dalam 42.8 juta liter air. Aquarium ini juga telah menjadi rumah bagi 200 ikan hiu, termasuk hammerhead shark, dan yang paling unik, giant manta ray.

Untuk ke S.E.A. Aquarium, kita masuk melalui sebuah pintu besar yang akan mengarahkan kita ke The Maritime Experiential Museum. Museum ini berisi perjalanan seorang utusan kaisar Cina yang ingin menunjukkan kehebatan bangsa Cina ke bangsa-bangsa lain. Utusan itu dibekali sebuah kapal yang luar biasa besar dan diisi dengan berbagai macam barang hasil buatan bangsa Cina, seperti guci, sutra, barang KW super, handphone Huawei, dan lain-lain.

Iya, yang 2 terakhir itu becanda kok. Lanjut ya? Yuk.

Di sepanjang perjalanan, utusan Cina tadi menukarkan barang bawaannya dengan hasil khas negara yang dikunjungin, termasuk Singapura dan Indonesia. Dan museum ini merangkum kisah perjalanan tadi dengan menarik dan ga membosankan.

Selepas dari museum, gua menuju Typhoon Theater. Sebelum masuk ke teater, pengunjung disuguhkan sebuah cerita tentang utusan kaisar yang akan mengantarkan hadiah untuk raja negara sahabat. Diceritakan, penasehatnya bilang kalo cuaca lagi ga bagus, yang bisa menyebabkan kapal tengelam dan badan masuk angin. Tapi karena kalo ga berangkat ga bakal ada cerita, maka berangkatlah utusan tersebut beserta awak kapal pilihannya.

Selesai nonton cerita pengantar, masuklah kita bertiga ke dalam teater. Yang unik, teaternya berbentuk lingkaran penuh yang memberi efek 3 dimensi tanpa perlu pakai kacamata. Namun, saat di teater, gua terus berpikir, “Ini mana aquariumnya? Kok malah museum dan nonton?”

Jawaban atas pertanyaan tadi datang ga lama setelah film selesai. Diceritakan, kapal utusan kaisar kalah oleh alam dan tenggelam ke dasar lautan. Begitu pintu teater dibuka, mata gua langsung dihadapkan dengan selasar yang di ujungnya terdapat sebuah panel panjang yang biru banget. Membuat mata begitu teduh dan kaki ingin segera berlari mendekati.

panel kapal

panel kapal 2

Di dalam panel ini, ada bangkai kapal dan hadiah untuk raja negara sahabat yang diceritakan dalam teater tadi. Ini jadi seperti sambungan dan membuat kita seolah-olah ikut tenggelam dan merasakan apa yang utusan kaisar alami.

Jika The Maritime Experiential Museum memberikan kita pengalaman di atas kapal, maka Typhoon Theater menjadi jembatan agar kita bisa “tenggelam” dan merasakan sensasi dunia bawah laut di S.E.A. Aquarium. Sebuah konsep yang sangat menarik.

Namun sesungguhnya sulit untuk menceritakan detail demi detail perjalanan gua di S.E.A. Aquarium lewat kata-kata. Maka, ada baiknya gua mengikuti pepatah yang mengatakan: “a picture is worth a thousand words”.

Jadi, selamat menikmati gambar-gambar yang gua ambil selama di S.E.A. Aquarium, Resort World Sentosa. Semoga ini bisa mewakili perasaan gua saat berkelana di sana. Enjoy.

sea jelly

Sea Jelly yang bisa memantulkan warna lampu latar. Lucuk.

colourful fish

Air di setiap panelnya jernih banget. Kita jadi bisa liat sampai ke dinding aquarium paling dalam. Dan tentunya, makin bisa menikmati warna-warni dari ikan dan koral. Ciamik.

big panel

Ini dia panel favorit gua! Panel yang berada tepat di tengah perjalanan menyusuri S.E.A. Aquarium. Panel ini gede banget dan tercatat di Guiness Book of Record sebagai viewing panel terbesar di dunia dengan panjang 36 meter dan tinggi 8.3 meter. Itu sama dengan 3 bus tingkat yang ditumpuk 2 susun!

giant manta ray

Giant manta ray! Bukan, giant manta ray-nya bukan yang pake topi dan berperut tambun. Itu gua.

multi view panel

Di belakang dari panel besar tadi, ada ruang yang memungkinkan kita untuk melihat ikan-ikan dari berbagai sisi.

shark sea

Section terakhir S.E.A. Aquarium: Shark Sea!

shark

Another great view. Bawaannya jadi pengen ngelitikin si hiu.

Setelah berkeliling selama kurang lebih 3 jam, gua memutuskan untuk menyudahi perjalanan di S.E.A. Aquarium. Perut yang udah keroncongan membawa kaki gua melangkah ke pintu keluar. Saat kaki berada di luar area S.E.A. Aquarium, gua menengok ke belakang dan bergumam kecil di dalam hati:

“My S$38 is well spent!”



Versus: Ter-Jomblo Tengik!

$
0
0

Yes, people, setelah lama menghilang dari jagat persilatan, akhirnya segmen Versus nongol lagi di blog ini!

Setelah ngos-ngosan cari 2 narasumber yang sesuai dengan tema setiap bulannya, akhirnya gua nyerah juga dan harus gua nyatakan kalo segmen Versus ga akan muncul rutin setiap bulan, tapi akan muncul sewaktu-waktu, sekonyong-konyong, sesuka-suka gua.

Masih sama dengan edisi Versus bulan-bulan lalu, gua akan melemparkan 10 set pertanyaan random yang sama ke dua kontestan. Masing-masing akan menjawab secara terpisah, sehingga lawannya ga akan tau jawaban apa yang ia berikan.

Sesuai dengan tema cinta bulan ini, maka gua akan mengadu dua orang pria yang mengaku-ngaku sebagai fakir asmara paling nestapa. Mari kita sambut kedua kontestan.

Kontestan pertama! Pemuda berusia 19 tahun ini adalah seorang jomblo amatir. Penulis buku komedi Novel High Stress ini baru aja diputusin beberapa bulan lalu karena belum bisa mengatasi banjir dan macet di Jakarta. Pemilik akun @yogaesce dan blog silumancapung.blogspot.com ini sebelas dua belas sama Ariel Peterpan. Jika Ariel nyanyi di balik awan, maka doi ngumpet di Balikpapan. Tanpa panjang lebar lagi, dari sudut biru, Yoga Tjahja Putra!

Lawannya adalah seorang tuna asmara menahun, pemilik blog mendadaksalmon.blogspot.com. Remaja asal Pontianak ini lama menyendiri, lebih karena takdir, bukan karena pilihan. Saat ini dia mengambil jurusan Biologi dan mengaku salah mengambil jurusan. Dengan muka seperti itu, ia memang lebih cocok ke kampus ngambil Komputer lalu di Hukum. Dari sudut merah, dengan jangkauan bibir 10 cm, Yahya Muhaimin alias @Si_Mamon!

Siapakah yang layak diganjar gelar ter-jomblo tengik? Siapakah yang lebih naas dalam mengarungi beratnya lembah percintaan? Temukan jawabannya di versus edisi bulan ini.

Versus adalah proses tarung tanya jawab asal-asalan. Penilaian dan pemberian poin dilakukan secara sepihak dan semena-mena oleh Roy. Hasil versus tidak boleh diganggu, apalagi digugat cerai. Tanya jawab dengan Yoga dan Mamon benar-benar dilakukan via email. Versus diedit sesuai kebutuhan. Picture is courtesy of http://oivindhovland.blogspot.comThank you.

versus

======

YOGA: 0
MAMON: 0

======

1. Paling lama, ngejomblo berapa tahun?

Y: Dari kelas 2 SMP sampai 1 SMA. Sekitar 3 tahun ya tuh?

M: Dari kelas 3 SMA sampai sekarang. Ya sekitar 4 tahunan lah.

Keduanya jomblo di dua jenjang pendidikan. Untung ga ngikutin 9 tahun wajib belajar. Durasi Mamon unggul tipis, 1 tahun. Mamon wins!

======

YOGA: 0
MAMON: 1

======

2. Hal ternajis yang pernah dilakukan demi ngedeketin cewe?

Y: Pas SMP naksir adek kelas, jam olahraganya barengan, sok-sok bisa main basket biar keren, tapi fail banget. Gue malah keliatan kayak wasitnya karena cuma lari-lari doang.

M: Bikin video baca puisi ujan-ujan di belakang sekolah. Kertasnya basah, tulisannya gak keliatan, jadinya improvisasi. Tapi akhirnya videonya juga gak jadi dikirim sih. Ngehehehe.

Yoga basah, lari-lari keringet. Mamon basah, keujanan. Tapi Mamon batal ngirim video. Cupu. Mending Yoga, najisnya nyata dan hakiki. Yoga wins!

======

YOGA: 1
MAMON: 1

======

3. Pick up line andalan kalo lagi ngegebet cewek?

Y: Gue gak punya kata-kata andalan untuk cairin suasana. Kalo bajunya bagus, ya puji aja bajunya bagus. Kalo tali behanya bagus, ya puji aja. Kondisional.

M: Pick up line andalan? Kalau “Mama Papa kamu ada di rumah gak?” atau “kost-mu sepi?” itu pick up line bukan?

Yoga bahas beha, Mamon mau ngamar. Draw!

======

YOGA: 1
MAMON: 1

======

4. Penolakan paling sadis yang pernah diterima?

Y: Gue: *nembak*

Doi: “Lo becanda kan? Kita kan temen.”

M: Walau tampang pas-pasan gini (pas buat disebut jelek), belum pernah sih gue ditolak dengan sadis. Lagian baru satu cewek doang yang nolak gue.

PRENJON! Yoga wins!

======

YOGA: 2
MAMON: 1

======

5. Barang termahal yang pernah dibeliin buat gebetan?

Y: Gue jarang beli barang buat gebetan, tunggu udah jadi pacar baru gue beliin. Ntar kalo udah beli, eh ditolak, kan jadi rugi banyak.

M: Cincin, itu pas SMP kelas III.

Yoga kere. Pantes jomblo. Biar jelek, item, nista, ga keren, jempol gede sebelah, panuan, tapi Mamon lebih modal. Mamon wins!

======

YOGA: 2
MAMON: 2

======

6. PDKT paling lama berapa bulan/tahun?

Y: PDKT paling lama 1,5 taun. Dari kelas 2 SMA-3 semester 1, pas mau nembak eh diselip temen sendiri.

M: Satu semester, ditolak pula setelah itu.

Yoga mau PDKT apa bangun rumah? Lama bener! Yoga wins!

======

YOGA: 3
MAMON: 2

======

7. Rumah gebetan paling jauh berapa kilo?

Y: Rumah gue di Balikpapan timur, doi di Balikpapan utara. Kalo ke sana 40 menit, itu pun gak pake macet.

M: Sekitar 35 kilo.

Wah, satuan pengukurnya beda gini. Yang satu pake menit, yang satu pake kilo. Untung ga ada yang pake ampere. Udah deh, gua seriin aja. Draw!

======

YOGA: 4
MAMON: 3

======

8. Pacaran paling cepet berapa bulan/tahun?

Y: Paling cepet 2 bulan. Gak sempet ngapa-ngapain :(

M: Pertanyaannya macam apa nih? Gue paling cepet dua… minggu. Gak ada satuannya dalam pilihan :(

Turut berduka untuk Mamon. Mamon wins!

======

YOGA: 4
MAMON: 4

======

9. Tempat andalan kalo ngajak gebetan jalan pertama kali?

Y: Bioskop, mekdi. Bioskop, karena murah dan bisa ngapa-ngapain. Kalo mekdi, karena murah dan tempatnya asoy.

M: Gak ada sih. Gue kalau ngegebet lebih suka main ke rumahnya, atau kost-nya.

Halo, 14045? Ada Yoga gak di situ? Yoga wins!

======

YOGA: 5
MAMON: 4

======

10. Kejadian paling caur selama PDKT?

Y: Lagi makan sama gebetan, didatengin pengamen dan pengemis lebih dari 3 kali. Mau gak mau, gue ngasih karena gengsi di depan gebetan Duit abis dirampok pengemis :(

M: Pas gue ngasih cincin ke gebetan itu, ceritanya gue gak ngasih langsung dan pake juru antar. Gue pikir si juru antar ini tau tujuan itu cicncin buat siapa. Eh ternyata di kalangan anak cewek gue udah digosipin deket ama yang lain (bukan gebetan yang gue maksud). Terus cincinnya dikasih ke dia deh. Abis baca kertas di hadiah itu baru deh si penerima nyadar itu cincin bukan buat dia.

Pantes selama ini jawaban Yoga selalu ke masalah ekonomi. Ternyata dia menghidupi banyak pengamen dan pengemis. Robin Hood banget, idola ibu-ibu dan tukang sayur komplek nih. Yoga wins!

======

YOGA: 6
MAMON: 4

======

Versus edisi jomblo tengik dimenangkan oleh Yoga Tjahja Putra, si jomblo amatir! Berkat hati nuraninya yang menafkahi pengamen dan pengemis Yoga berhasil menutup versus ini dengan selisih 2 poin. Mamon sendiri terus menempel di belakang, namun akhirnya Yoga lah yang lebih tengik sebagai jomblo.

Sekali lagi, selamat kepada Yoga yang berhak mendapatkan gelar Ter-Jomblo Tengik di versus saputraroy.com edisi bulan ini. Semoga gelar ini bisa dicantumkan ke dalam riwayat hidup dan menjadi bekal untuk masa yang akan datang.

Kalo lu sendiri ikut siapa, #TimYoga apa #TimMamon?


Kuliner bareng Pacar

$
0
0

Sebagai penggemar wisata kuliner, ga jarang gua menghabiskan malam minggu bareng si pacar dengan mencari makanan yang bisa menggoyang lidah. Sebisa mungkin, gua dan pacar nyobain makan di tempat baru atau bisa juga di restoran favorit yang udah lama ga dikunjungin.

Ada beberapa tempat dan jenis makanan yang jadi favorit kami berdua. Dengan lidah kebarat-baratan, si pacar lebih picky dalam hal memilih makanan. Dia suka makanan yang menggunakan cream and cheese. Sementara gua, selama ga dilarang Undang-Undang Hukum dan HAM, maka apapun itu pasti gua kunyah dan telan. Gua adalah wujud nyata kata omnivora, alias pemakan segala.

Di postingan kali ini gua mau cerita beberapa tempat yang jadi kegemaran gua dan pacar selama menikmati wisata kuliner. Siapa tau, informasi ini bermanfaat juga buat kalian yang kadang bingung kalo weekend mau ngapain. Semoga postingan ini juga berguna buat cowok-cowok yang capek tiap nanya ke pacarnya mau makan di mana, malah dijawab “Terserah”.

Seperti biasa, anggap aja postingan tips ini adalah sumbangsih gua buat bangsa dan negara. Auwo.

1. Mall

Bagi penduduk kota besar, cara paling mudah untuk berwisata kuliner bareng pacar adalah dengan mengunjungi pusat perbelanjaan (mall). Mall biasanya menjadi pusat berkumpulnya segala jenis makanan. Mulai dari food court atau restoran-restoran yang tersebar di segala sudut mall. Kita jadi ga perlu repot lagi berpindah-pindah tempat dalam mencari beberapa tempat makan sekaligus. Mau jajanan yang seru, ada. Mau makan berat, ada. Mau pencuci mulut yang segar juga banyak.

Pun kalo abis makan mau beraktivitas yang lain juga ga perlu pindah-pindah tempat. Misalnya abis makan mau lanjut nonton, tinggal berpindah lantai langsung nyampe. Atau abis jajan mau langsung nge-gym, biasanya ada pusat kebugaran juga di dalam mall. Asal abis makan, jangan mau nyekar makam leluhur aja. Nah, itu susah.

Untuk urusan wisata kuliner, salah satu mall favorit gua dan pacar adalah Gandaria City.

Itu karena di Gandaria City, ada street dining, tempat di mana ada belasan restoran berjejer menyediakan berbagai jenis makanan yang berbeda. Berbeda dengan food court yang berbentuk kedai-kedai, maka street dining adalah kumpulan restoran, bukan hanya dalam 1 lantai, tapi 3 lantai sekaligus.

Selain street dining, mall di selatan Jakarta ini masih menyediakan banyak pilihan di sudut-sudut lain. Salah satu yang jadi favorit gua dan pacar adalah restoran Sushi Ya yang ada di Lower Ground, dekat Metro Department Store. Gua dan pacar lumayan sering ke sini demi satu menu sushi yang sepertinya ga ada di tempat lain: Salmon Skin Roll. Harganya pun ga mencekik leher dan pelayanannya juga ramah.

Cocok untuk kencan kuliner sederhana di akhir pekan.

2. Jalan

Jika harus memilih, gua dan pacar sebetulnya lebih suka berwisata kuliner di jalan, ketimbang mencari makan di sebuah pusat perbelanjaan. Selain jalan Cikini yang pernah gua ceritain di sini, ada beberapa jalan lagi yang jadi kesukaan gua untuk kulineran bareng pacar. Salah satu favorit kami adalah jalan Sabang.

Makanan tradisional dan modern berjejer terpadu di sepanjang jalan yang berada dekat dengan pusat perbelanjaan Sarinah itu. Mulai dari makan berat kayak Hoka-boka Bento atau steak Holycow, sampai ngopi-ngopi lucu, kayak di Sabang 16 atau Kopitiam Oey, ada semua di jalan Sabang.

Akses ke jalan Sabang pun gampang. Bisa naik busway koridor 1 (Blok M – Kota), atau kendaraan umum lain, kayak Kopaja P19, Metromini 604, atau Metromini 15. Satu-satunya kekurangan dari jalan ini adalah susahnya mencari parkir bagi yang membawa kendaraan pribadi.

Uniknya, jalan Sabang berubah wajah ketika malam. Dari deretan restoran dengan PPN pada bill, menjadi kumpulan warung tenda pinggir jalan yang bebas dari biaya tambahan, kecuali pengamen dan pengemis yang mungkin lewat dan meminta-minta sumbangan.

Kalo ke jalan Sabang, gua dan pacar biasanya kencan mulai dari sore. Nongkrong cantik di salah satu kedai kopi, sambil menunggu bulan muncul dan warung tenda menggelar jualan mereka. Ketika cacing dalam perut memberontak, itu saatnya bagi kami untuk pamit dari kedai kopi dan duduk di salah satu warung tenda untuk mengisi asupan gizi.

Sebuah kencan yang mengenyangkan.

3. Rumah

Namun sesungguhnya, tidak ada tempat kencan paling menyenangkan bagi kami berdua selain di rumah. Gua dan pacar kebetulan sama-sama orang yang dekat dengan keluarga dan lebih ingin menghabiskan waktu bersama orang tua. Entah itu bokap nyokap gua, atau Papa Mama si pacar.

Apalagi di musim hujan kayak sekarang. Gua dan pacar makin ogah keluar karena takut terjebak banjir atau macet yang biasanya datang berbarengan dengan hujan. Kalo udah gini, biasanya gua dan pacar akan menghabiskan malam minggu di rumah. Modal kami cuma televisi, beberapa keping DVD, serta sofa empuk yang rela kami pantati selama beberapa jam ke depan.

Tapi meski di rumah, gua dan pacar tetap bisa berwisata kuliner dong. Semua itu berkat Foodpanda.

Lewat situs foodpanda.co.id, gua bisa order delivery makanan dari 300 restoran lebih. Mulai dari fast food, pasta, atau bahkan jajanan ringan penggugah selera. Cara ordernya pun gampang banget. Cukup download aplikasi Foodpanda di sini, terus ikutin aja petunjuk selanjutnya. Klak-klik sana-sini, dan walah, pesanan pun siap diantar. Dan yang paling asik, pembayarannya Cash on Delivery (COD)!

Selain metoda pembayarannya yang aman, yang gua suka dari Foodpanda adalah informasi yang tertera dari setiap restorannya itu jelas banget. Berapa minimum order, berapa ongkos kirimnya, dan berapa waktu tunggunya. Jadi, kita meng-set ekspektasi kita dengan tepat.

Contohnya kayak Sabtu kemarin. Gua dan pacar lagi menghabiskan malam minggu di rumah dan memesan beberapa menu dari Pisa Cafe lewat aplikasi Foodpanda. Kebetulan si pacar lagi ngidam makan pasta, makanya kami pesen spaghetti dan lasagna. Setelah menunggu beberapa jenak, akhirnya pesanan pun datang dan kami siap berkulineran.

Nyam!

pasta pisa cafe

Gara-gara Foodpanda, rumah gua telah berubah menjadi food court dari sebuah mall, atau jejeran restoran di jalan favorit. Bener-bener situs pesan antar makanan yang sangat bermanfaat.

Jadi itu tadi, tempat-tempat yang biasa gua dan pacar kunjungi kalo mau berwisata kuliner. Mulai dari mall, jalan, dan juga, rumah.

Semoga postingan ini berguna buat kalian yang kadang bingung mau ngapain kalo lagi weekend. Semoga informasi tadi juga bermanfaat bagi cowok-cowok yang mulai mempertimbangkan untuk membuka usaha restoran dengan nama “Terserah” dengan menu andalan “Apa aja deh”.

Nah, kalo kalian sendiri, ada tempat favorit yang sering dikunjungin kalo mau kuliner bareng pacar? Share dong di kolom comment :D


Cinta Mula-Mula

$
0
0

Awal Februari kemarin, gua dan pacar berpacaran tepat 1 tahun lamanya. Dan untuk merayakannya, kita sengaja mengingat-ingat dan mengulang pertemuan pertama kita, setahun yang lalu.

Iseng banget ya?

Ya, emang gitu lah kita. Pasangan kurang kerjaan yang iseng-iseng melakukan hal-hal yang pernah kita lakukan pada saat pertama ketemu setahun yang lalu. Nonton di mall yang sama, makan menu yang sama, bahkan, pake baju yang sama!

Dengan sweater hijau dan jeans warna hitam, gua meluncur ke Plaza Senayan, menemui si “pacar” yang setahun lalu masih gua sebut “gebetan”. Beberapa menit lalu, si pacar udah mengirim pesan bahwa dia udah sampai. Sebagai catatan, ngirim pesannya lewat messenger, bukan diiket di kaki merpati apalagi bendera semapur.

Setahun lalu, gua bertemu si pacar di Gandaria City dan menonton Chinese Zodiak. Karena Chinese Zodiak ga ada sekuel-nya dan gua dapet tiket Comic 8 gratisan di XXI Plaza Senayan, maka tujuan pun diubah. Mureee.

Setelah melewati jalanan Jakarta yang agak lowong, akhirnya gua sampai di Plaza Senayan. Buru-buru markir mobil karena tau si pacar udah nunggu dari tadi. Mobil terparkir rapih, gua langsung berlari menuju titik yang telah disepakati. Di sana, si pacar udah duduk menanti dengan jeans biru, kaos putih, dan cardigan pink. Persis yang dikenakannya setahun yang lalu saat pertama bertemu.

“Happy anniversary!” kata gua sambil memberikan setangkai mawar putih kesukaannya. Dia mengucapkan hal yang sama sambil memeluk gua dengan erat. Sebelum disoraki dan ditimpuk batu jumrah oleh para jomblo yang nestapa, kita menyudahi sesi pelukan itu dan menuju bioskop. Dua tiket gratisan udah menanti kita di sana.

Rencananya, abis nonton, kita berdua mau pergi ke Cikini, makan sate Sambas, dan berakhir dengan mengantarkan si pacar pulang ke rumah. Persis yang kita lakukan setahun yang lalu. Tapi apa daya, selesai menonton badan gua kurang fit. Itu karena malam sebelumnya, gua dan pacar bepergian sampai larut. Padahal ga diaduk, tapi sampe larut. Lah, emang garem?

Anywaaay,

Akibat menahan kantuk kemarin malam, badan gua jadi agak drop. Biasalah, saat usia mendekati kepala 3, untuk mengantuk, gua ga butuh alasan tertentu. I just love to be sleepy.

Rencana pun bergeser. Kita akhirnya pergi ke Gandaria City, mall yang sebenarnya jadi destinasi saat kita pertama kali ketemu dulu.

Ternyata kita juga ga bisa lama-lama di Gandaria City. Karena lagi-lagi, gua menunjukkan tanda-tanda yang hampir mirip dengan gejala kurang darah: lemah, lesu, letih, dan lunglai. Setelah makan di Nanny’s Pavilion dan membeli beberapa jajanan di Roppan, kita pun memutuskan untuk pulang.

Di sepanjang perjalanan pulang, kita berdua terdiam. Mungkin sama-sama lelah, mungkin sama-sama terserang rasa kantuk. Atau mungkin sama-sama mencerna apa yang terjadi setahun belakangan ini di hidup masing-masing. Melirik kembali apa yang telah dialami dua hati yang bertemu hanya karena sebuah kebetulan.

Setahun yang lalu, di mobil yang sama, dua orang yang sama, masih asing, namun duduk bersebelahan ngobrol ga tentu arah mengisi waktu. Dulu kita bukan orang yang rutin bertegur sapa dan bercerita tentang naik turun di harinya. Namun setahun berselang, dua orang yang sama, di mobil yang sama, kini seperti terkait dan ga bisa lepas satu sama lain.

Kita saling ketergantungan.

Di saat lampu lalu lintas menyala merah, gua menginjak pedal rem dan menengok ke kursi sebelah kiri. Memperhatikan sosok yang sedang melemparkan pandangan ke balik jendela. Sosok yang saat ini mengisi hampir 24 jam dalam keseharian gua. Sosok yang sekarang telah menjadi prioritas. Sosok yang sekarang menoleh balik. Dan ketika senyumnya merekah, kilatan-kilatan kenangan berdua tiba-tiba melintas di kepala.

Awal-awal penuh kenangan manis. Masa bulan madu, begitu katanya. Janji-janji bak calon legislatif sering terucap tanpa berekspektasi apa-apa di belakang. Ibarat bayi, ini lagi lucu-lucunya. Lagi unyu-unyunya.

Dan seperti halnya setiap pasangan, kita masuk ke tahap berikutnya: beradu argumen, melempar tunjuk, dan bertukar keluhan. Masa-masa pait dan ga enak. Masa di mana pendapat masing-masing selalu benar, dan yang lainnya, pasti salah.

Yes, of course, we had some fights. Mulai dari yang kecil sampai yang besar dan berhari-hari. Kalo lagi begitu, rasanya seperti berjalan di atas tali. Setiap gerakan bisa berakibat fatal dan berdiam diri juga ga akan menyelesaikan masalah. Kerasnya dua kepala Virgo semakin memperkeruh. Ga ada yang merasa salah, ga ada yang mau mengalah.

Ribet.

Selang lima belas menit, mobil masuk area parkir. Gua dan dia turun tanpa banyak bertukar kata-kata. Mungkin masing-masing masih mencerna, apa yang memicu kita bisa bertahan selama setahun terakhir meski kita sering berantem. Masing-masing mungkin sedang memikirkan, apa yang membuat kita saling ketergantungan di tengah hubungan yang amplitudonya seperti ini.

Tapi berkat hari ini, gua menemukan jawabannya.

Gara-gara hari ini, gua jadi mengingat-ingat tentang pertemuan pertama dulu. Hari di mana jantung berdegup kencang karena melihat parasnya pertama kali. Hari di mana gua merasa waktu berlalu cepat setiap bersama dengan dia. Hari di mana hati gua menetapkan pilihan dan ga mau lagi menengok ke belakang. Hari di mana gua merasakan cinta, yang mula-mula.

Mungkin itu yang ga boleh gua lupa ketika kondisi hubungan kita sedang ga sehat. Mungkin ini yang mesti gua ingat ketika debat-debat panjang ga bisa terhindarkan.

Mengingat bahwa memilih adalah sebuah keputusan. Dan kita harus konsisten dan konsekuen dengan setiap keputusan yang kita ambil.

Mencintai itu bukan sebuah ajang lari jarak pendek. Melainkan sebuah maraton yang butuh konsistensi dengan terus mengingat apa yang pada awalnya membuat kita berlari. Apa yang pada mulanya membuat kita memutuskan untuk jatuh cinta.

Dan jatuh cinta butuh komitmen.

holding hands

Beberapa detik berselang, langkah kita berhenti tepat di depan rumah. Masih tanpa kata-kata, hanya saling melempar pandang. Dua senyum terukir lalu kami bertukar peluk. Lama dan hangat. Hanya karena waktu, akhirnya pelukan itu terlepas.

Malam semakin tinggi, gua harus pulang. Sebelum melangkah keluar, gua mengecup keningnya dan bilang,

“Anniversary tahun depan gini lagi yuk?”

“Falling in love is easy, but staying in love is a challenge.” ― Anonymous


April 2014!

$
0
0

Sebelum memulai post redaksional awal bulan seperti biasa, gua mau meminta maaf karena di bulan lalu frekuensi gua ngepost di blog ini mulai berkurang. Pekerjaan lagi gila-gilanya, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Gua babak belur dihajar deadline bulan Maret lalu.

Selain blog, padahal gua ada beberapa rencana terkait tulis-menulis yang harusnya udah mulai dieksekusi bulan Maret kemarin. Tapi ya gara-gara kerjaan, semua jadi terbengkalai.

Terima kasih buat temen-temen yang tetep rajin dateng meski ga ada postingan baru di blog ini. Semoga di bulan April ini gua bisa kembali menulis dengan ritme seperti sedia kala. Doakan saya ya. Saya pasti bisa.

Nah, di bulan keempat tahun 2014 ini, gua mau bahas tentang mimpi dan harapan. Sehubungan dengan akan diadakannya… bentar, kalimat terakhir kayak surat pengantar kelurahan. Ulang. Bagi yang belum tau, sebentar lagi salah satu mimpi gua akan terwujud. Mimpi itu adalah mengejawantahkan novel ke wujud film. Iya, #FilmLuntangLantung bakal rilis tanggal 8 Mei 2014!

Dalam rangka menyambut tayangnya #FilmLuntangLantung, gua mau bahas tentang itu dan mudah-mudahan bisa ngobrol dengan 1-2 orang pemainnya. Tungguin aja deh.

Selain itu, di bulan April ini, jutaan rakyat Indonesia akan menggantungkan mimpi dan harapannya pada pesta demokrasi. Di tanggal 9 April nanti, kita akan melakukan pemilihan umum untuk anggota legislatif. Buat yang udah punya hak milih, ayo pergunakan hak itu sebaik-baiknya. Cari tau tentang calon-calon di daerah pemilihan lu dan pilih yang terbaik menurut lu. Kalo pun mau golput alias ga milih, usahakan agar tetep dateng ke TPS dan rusak surat suaranya biar ga disalahgunakan oleh pihak-pihak yang ga bertanggung jawab. Oke?

Seperti biasa, sebelum gua menutup postingan kali ini dengan cover edisi April 2014, ijinkan gua untuk merekap perjalanan saputraroy.com di bulan Maret 2014:

  • Ada 6 postingan di bulan Maret yang semuanya publish di jam cantik 11:11 WIB
  • Postingan dengan traffic tertinggi di bulan Maret adalah 52 Hal yang Jangan Dilakukan oleh Pria Ketika Kencan Pertama dengan total traffic sampai dengan hari ini sebesar 521 views.
  • Referrers paling rame datang dari search engine (Google, Yahoo, Bing, dll.) yaitu sebanyak 2,583 dan peringkat kedua diduduki oleh Twitter sejumlah 1,269
  • Total traffic untuk bulan Maret kemarin mencapai 15,923 views, dengan rata-rata 514 views per harinya.

Semoga dengan tema bulan ini, kalian makin betah main di sini dan bersama-sama kita pecahkan pencapaian bulan-bulan lalu.

Jadi, ini dia tema saputraroy.com bulan April 2014:

“Dare to Dream”

cover apr v2 copy

 

Gambar merupakan milik pribadi, diprotret menggunakan Samsung NX30 saat event #NX30WalkTheCity. Terima kasih.


Long Weekend bareng Samsung NX30

$
0
0

Libur panjang adalah mimpi setiap pekerja kantoran kayak gua. Apalagi kalo ternyata libur panjang itu didapat cuma-cuma dari hari libur nasional yang bersebelahan dengan akhir pekan. Seperti yang terjadi akhir bulan Maret kemarin.

Tapi long weekend kemarin, sialnya gua hanya menghabiskan waktu hanya di Jakarta. Namun hidup selalu menawarkan celah kebaikan di setiap kejadian. Liburan 3 hari kemarin, gua diberi kesempatan untuk mencicipi kamera terbaru keluaran Samsung: Samsung NX30.

Jadi, di postingan kali ini gua akan coba menceritakan ulang long weekend gua dengan deretan gambar-gambar yang diambil dengan Samsung NX30. Are you ready?

Sabtu, 29 Maret 2014

Hari Sabtu, saatnya nonton The Raid 2.

Film harapan banyak penikmat film lokal ini akhirnya rilis juga di minggu kemarin dan hari Sabtunya gua memutuskan untuk menonton film yang udah lama ditunggu-tunggu kehadirannya. Gua dan pacar memutuskan untuk nonton di Lotte Shopping Avenue di jalan Dr. Satrio. Tiket udah dibeli, masih ada waktu beberapa menit sebelum pintu teater dibuka. Gua memutuskan untuk berkeliling dan mencari objek untuk difoto dengan Samsung NX30.

smile

Anak ini tadi lagi main berlarian dengan temannya. Begitu gua mengarahkan lensa ke dia dari jarak agak jauh, tiba-tiba di mendekat dan berpose seperti ini. Model in the making.

langit Jakarta

Kawasan Mega Kuningan hari itu panas banget. Anyway, foto ini diambil dari balik jendela. Tetep jernih dan tajam ya?

mie leker

Beberapa menit lagi film akan mulai. Tapi sebelum nonton, masih sempet buat makan dulu di Food Avenue, Lotte Shopping Avenue. Gimana, terlihat yummy-yummy?

Minggu, 30 Maret 2014

Hal yang ditunggu di Minggu adalah kumpul bareng temen-temen kuliah. Rencananya kami bakal ketemu di daerah Epicentrum, Rasuna Said, dan melanjutkan ngobrol-ngobrol sambil nginep di rumah dari salah satu kami. Kayak pajamas party gitu deh. Ternyata gua sampe Epicentrum agak kecepetan dari yang lain. Alhasil, gua mengambil Samsung NX30 dari dalam mobil dan coba memburu beberapa foto.

Jakarta magrib

 

Kombinasikan Jakarta, hari Minggu, magrib, dan long weekend, maka lu akan mendapatkan pemandangan seperti di atas. Lowong.

Jakarta malam

Karena langit di Jakarta bukan menggantung di langit-langit. Tapi terikat tiang di pinggir jalan.

motor

Terkadang hanya masalah kerelaan. Rela menunggu misalnya, dan bilang, ”Neng, Abang udah di depan ya.”

Senin, 31 Maret 2014

Here comes the extra day of the weekend!

Di hari terakhir dari long weekend kemarin gua habiskan dengan menghadiri pesta ulang tahun dari sepupu di pacar. Makan-makan bareng keluarga dan teman-teman terdekat yang berulang tahun di sebuah restoran di Jakarta Barat. Hari itu gua mengajukan diri untuk bantu-bantu di bagian dokumentasi karena kebetulan ada Samsung NX30 menggantung di leher gua.

cake

Kue ulang tahun dan Oma yang mengintip di balik angka 17.

unyu

Keponakan jauh si pacar. Usianya hampir 3 tahun. Unyu kelas berat.

sweet

Pesta sweet seventeen udah usai. Pacar jadi asik berfoto dengan beberapa properti dekorasi. Ga bisa disalahin juga karena dia emang manis. She is sweet, indeed.

Dengan berakhirnya pesta ulang tahun di hari Senin, berakhir juga long weekend kemarin. Meski hanya di Jakarta, gua masih bisa menikmatinya dan bermain-main dengan Samsung NX30.

Kalo long weekend kalian sendiri gimana?

 


Viewing all 283 articles
Browse latest View live